Hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang
merupakan tiga ekosistem penting di daerah pesisir perairan tropika. Hutan
bakau dan padang lamun berperan penting dalam melindungi pantai dari arus dan
hempasan ombak, selain itu juga berperan penting sebagai tempat memijah,
membesar dan mencari makan dari berbagai
biota, termasuk yang menghuni ekosistem terumbu karang. Diketahui bahwa
ekosistem terumbu karang dihuni oleh lebih dari 93.000 spesies, bahkan diperkirakan lebih dari satu juta spesies
mendiami ekosistem ini. Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan plasma
nutfah ini, kendati tampak sangat kokoh dan kuat, namun ternyata sangat rentan
terhadap perubahan lingkungan.
Ekosistem terumbu
karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan laut seperti tingkat
kejernihan air, arus, salinitas dan suhu. Tingkat kejernihan air dipengaruhi
oleh partikel tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran dan ini akan berpengaruh
terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut, sementara cahaya sangat
diperlukan oleh zooxanthella yang fotosintetik dan hidup di dalam jaringan
tubuh binatang pembentuk terumbu karang.
Arus membawa oksigen
yang dibutuhkan hewan-hewan terumbu karang. Kekuatan arus mempengaruhijumlah
makanan yang terbawa dengan demikian mempengaruhi juga kecepatan pertumbuhan
binatang karang. Suhu laut optimum bagi kehidupan terumbu karang adalah antara
26ο-28οC, kenaikan atau penurunan suhu dalam waktu yang relatif lama dapat
mengakibatkan kematian hewan karang.
MENGENAL
BINATANG KARANG
Binatang karang,
atau beberapa biota lainnya yang hidup di dalam ekosistem terumbu, karang mampu
mem-bentuk zat yang keras dari zat kapur yang di sebut sebagai karang. Binatang
karang adalah pembentuk utama ekosistem
terumbu karang. Binatang karang berukuran sangat kecil, disebut polip, yang
dalam jumlah ribuan membentuk koloni yang dikenal sebagai karang (karang batu
atau karang lunak). Proses pembentukan sebuah koloni memakan waktu yang sangat
lama, dan unutk bisa membentuk suatu ekosistem terumbu karang akan memakan
waktu sampai ribuan tahun. Walaupun terlihat sangat kokoh, karang sebenarnya
sangat rapuh dan mudah hancur
FUNGSI
DAN NILAI TERUMBU KARANG
Ekosistem terumbu karang merupakan gudang
persediaan makanan dan bahan obat-obatan bagi manusia di masa kini maupun di
masa mendatang. Selain itu keindahannya juga menjadi daya tarik yang bisa
menjadi sumber devisa bagi negara melalui kegiatan pariwisata. Wisata bahari
Indonesia tengah berkembang pesat dan ekosistem terumbu karang merupakan salah
aset utamanya.
Ekosistem terumbu karang adalah tempat
tinggal bagi ribuan binatang dan tumbuhan yang banyak diantaranya memiliki
nilai ekonomi tinggi. Berbagai jenis binatang mencari makan dan berlindung di
ekosistem ini. Berjuta penduduk Indonesia bergantung sepenuhnya pada ekosistem
terumbu karang sebagai sumber pencaharian. Jumlah produksi ikan, kerang dan
kepiting dari ekosistem terumbu karang secara lestari di seluruh dunia dapat
mencapai 9 juta ton atau sedikitnya 12% dari jumlah tangkapan perikanan dunia.
Sumber perikanan yang ditopang oleh ekosistem terumbu karang memiliki arti
penting bagi masyarakat setempat yang pada umumnya masih memakai alat tangkap
tradisional.
Selain nilai ekonominya, ekosistem terumbu
karang juga merupakan laboratorium alam yang sangat unik untuk berbagai
kegiatan penelitian yang dapat mengungkapkan penemuan yang berguna bagi
kehidupan manusia. Beberapa jenis spongs, misalnya, merupakan binatang yang
antara lain terdapat di ekosistem terumbu karang yang berpotensi mengandung
bahan bioakif yang dapat dijadikan bahan obat-obatan antara lain untuk
penyembuhan penyakit kanker. Selain itu binatang karang tertentu yang mengandung
kalsium karbonat telah dipergunakan untuk pengobatan tulang rapuh. Fungsi lain
dari ekosistem terumbu karang yang hidup di dekat pantai ialah memberikan
perlindungan bagi berbagai properti yang ada di kawasan pesisir dari ancaman
pengikisan oleh ombak dan arus.
KENALI
DAN CINTAI TERUMBU KARANG KITA
Apa yang disediakan oleh ekosistem terumbu
karang bagi kepentingan manusia?
- Sumber makanan dengan protein tinggi,
- Sumber bahan obat-obatan,
- Sumber bahan bangunan,
- Sumber penghasilan: berupa hasil tangkapan seperti ikan, udang dan agar-agar; usaha pariwisata seperti menyelam dan memancing,
- Melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus.
Apa yang telah
dilakukan manusia terhadap ekosistem terumbu karang?
- Menggunakan alat-alat tangkapan yang merusak seperti bom, dan potas sehingga terjadi tangkapan yang berlebihan, terumbu karang hancur dan mati, ikan-ikan kecil yang tidak menjadi sasaran tangkapan ikut mati, menjadi terbuang sia-sia.
- Membangun terlalu dekat dengan garis pantai, dan menguruk pantai menjadi lahan untuk pembangunan sehingga terjadi pelumpuran,
- Mencari terumbu karang dengan sampah, tumpahan minyak, buangan industri dan sisa-sisa pestisida dan insektisida untuk pertanian,
- Melempar jangkar dan berjalan-jalan di atas terumbu karang,
- Penebangan hutan dan pohon-pohon di sepanjang aliran sungai yang menyebabkan pelumpuran,
- Pengambilan karang berlebihan untuk diperdagangkan,
- Penambangan karang berlebihan untuk pembuatan kapur, bahan bangunan dan fondasi jalan.
Setelah mengenali,
maka cintai dan periharalah terumbu karang kita, karena terumbu karang adalah:
- Terbentuk melalui suatu proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh berkembang sehingga menjadi seperti kondisi yang terlihat sekarang ini,
- Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita,
- Indonesia memiliki ekosistem terumbu karang terluas di dunia (2,5 juta ha*), tetapi hanya tinggal sedikit saja (6,20%) dalam kondisi yang masih sangat bagus,
- Sumber daya laut yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi (untuk perikanan, pariwisata dan perlindungan daerah pesisir), aabila dalam kondisi yang sangat baik,
- Labotorium alam yang sangat menunjang pendidikan dan penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,
- Potensi di masa depan untuk sumber lapangan kerja masyarakat luas.
TERUMBU
KARANG INDONESIA
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar
di dunia, terdiri dari lebih 17.000 buah pulau besar dan kecil, dengan panjang
garis pantai mencapai hampir 81.000 km yang dilindungi oleh ekosistem terumbu
karang, ekosistem padang lamun dan ekosistem mangrove. Indonesia merupakan
salah satu Negara terpenting di dunia sebagai penyimpan keanekaeagaman hayati
laut tertinggi. Di Indonesia terdapat 2,500 spesies of molluska, 2,000 spesies
krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 mamalia laut, dan lebih dari 2,500 spesies
ikan laut. Luas ekosistem terumbu karang
Indonesia diperkirakan mencapai 2,5 juta ha*). Dengan ditemukannya 362 spesies
scleractinia (karang batu) yang termasuk dalam 76 genera, Indonesia merupakan
episenter dari sebaran karang batu dunia. Ekosistem pesisir (padang lamun,
mangrove dan terumbu karang) memainkan peranan penting dalam industri wisata
bahari, selain memberikan pelindungan pada kawasan pesisir dari hempasan ombak
dan gerusan arus. Selain itu ekossistem pesisir ini merupakan tempat bertelur,
membesar dan mencari makan dari beaneka ragam biota laut yang kesemuanya
merupakan sumber produksi penting bagi masyarakat pesisir.
Di samping peranannya yang penting,
ekosistem terumbu karang Indonesia
dipercaya sedang mengalami tekanan berat dari kegiatan penangkapan ikan dengan
mempergunakan racun dan bahan peledak. Selain itu penangkapan berlebihan
sedimentasi dan pencemaran juga merupakan ancaman yang tak kalah beratnya.
Belakangan ini diperkirakan hamper 25 persen dari kehidupan di ekosistem
terumbu karang telah mati, antara lain akibat dari peningkatan suhu mencapai
sebesar 4ο C. Pada tahun 1994 LIPI mengadakan survei pada 371 buah station
transek nasional dengan menggunakan prosedur standar pemantauan internasional.
Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi ekosistem terumbu karang Indonesia telah
mengalami kerusakan yang sangat serius
Ekosistem terumbu karang adalah ekosistem
yang mengandung sumber daya alam yang dapat memberi manfaat besar bagi manusia.
Dari itu diperlukan kearifan manusia untuk mengelolanya, yang bisa menjadikan
sumber daya alam ini menjamin kesejahteraan manusia sepanjang zaman. Tanpa
menghiraukan masa depan dan terus-menerus merusak, ekosistem terumbu karang
akan menjadi semacam padang gurun tandus di dalam laut yang hanya dipenuhi oleh
patahan-patahan karang dan benda mati lainnya. Karena itu pengelolaan sangat
diperlukan untuk mengatur aktivitas manusia serta mengurangi dan memantau
cara-cara pemanfaatan yang merusak. Pengelolaan terumbu karang harus berbasis
pada keterlibatan masyarakat, sebagai pengguna langsung sumber daya laut ini.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya terumbu karang sangat
penting mulai dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai pada
tahap evaluasi dari suatu cara pengeloaan. Indonesia yang terletak di sepanjang
katulistiwa, mempunyai terumbu karang terluas di dunia tersebar mulai dari Aceh
sampai Irian Jaya. Dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa, yang 60 persennya
tinggal di daerah pesisir, maka terumbu karang merupakan tumpuan sumber
penghudupan utama.
Di samping sebagai sumber perikanan, terumbu
karang memberikan penghasilan antara lain industri ikan hias sampai pada
tingkat nelayan pengumpul. Terumbu juga merupakan sumber devisa bagi negara,
termasuk usaha pariwisata yang dikelolah oleh masyarakat nelayan.
Sayangnya terumbu karang di Indonesia
semakin memburuk kondisinya, yang secara langsung dapat dibuktikan dari hasil
tangkapan ikan oleh nelayan yang semakin menurun. Selain jumlah hasil tangkapan
ikan semakin menurun, juga ukuran ikannya semakin kecil disamping itu nelayan
memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencari ikan. Peningkatan jumlah
penduduk dan pembangunan di daerah pesisir yang semakin meluas, menyebabkan
meningkatnya tekanan terhadap ekosistem terumbu karang.
Apa masalah dasar yang dihadapi ekosistem
terumbu karang Indonesia ?
- Kurangnya kesadaran akan nilai penting sumber daya ekosistem terumbu karang baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya,
- Hampir tidak ada pengelolaan sumber daya ekosistem terumbu karang,
- Walaupun telah ada peraturan perundang-undangan yang menyangkut pemanfaatan dan pelestarian sumber daya ekosistem terumbu karang, penegakan hukum yang terjadi masih sangat lemah,
- Pembangunan industri yang tidak tekendali di kawasan pesisir yang memberikan dampak sangat negative terhadap kelangsungan hidup ekosistem terumbu karang,
- Kemiskinan masyarakat hidup di kawasan pesisir menyebabkan tidak ada pilihan lain selain terus-menerus memanfaatkan sumber daya yang ada,
- Kurangnya keinginan politis untuk menanggulangi masalah.
TERUMBU
KARANG DUNIA
Telah sering disebut bahwa ekosistem terumbu
karang memiliki arti yang amat penting bagi kehidupan manusia, baik dari segi
ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan rekreasi karena keindahannya. Terumbu
karang tersebar di seluruh dunia dan mencakup lebih dari 100 negara, termasuk
Indonesia, dengan luas diperkirakan mencapai 600.000 km2. Mulai dekade 1990-an,
para ahli mulai mengangkat isu tentang semakin memburuknya kondisi terumbu
karang dunia, antara lain Indonesia. Saat ini diperkirakan 10 persen dari
terumbu karang dunia dalam kondisi sangat rusak dan bahkan kemungkinan tidak
dapat dipulihkan kembali. Dalam kurun waktu 20 tahun mendatang, apabila tidak
ada upaya pelestarian yang intensif, maka diperkirakan 30 persen dari terumbu
karang yang ada akan mengalami nasib yang sama.
Kegiatan manusia merupakan penyebab terbesar
menurunnya kondisi ekosistem terumbu karang dunia. Semakin cepat pertumbuhan
penduduk dunia, semakin padat pula pemukiman di daerah pesisir, maka semakin
terancam pula keberadaan ekosistem terumbu karang beserta sumber daya laut
lainnya.
Ekploitasi sumber daya ekosistem terumbu
karang di berbagai negara telah diperburuk oleh banyaknya sumber daya yang
terbuang sia-sia karena cara penangkapan ikan secara merusak.
Pencemaran dan pesatnya pembangunan di
daerah pesisir dan laut semakin mengancam kelestarian ekosistem terumbu karang.
Selain itu, bencana alam selain badai, gempa bumi dan efek dari El Ni±o telah
mengakibatkan rusak parahnya ekosistem terumbu karang di berbagai Negara dengan
ditandai oleh matinya berbagai jenis karang batu.
Berbagai upaya, baik rencana jangka pendek
maupun jangka panjang, telah dirancang oleh para ahli serta dilaksanakan untuk
menyelamatkan ekosistem terumbu karang.
No comments:
Post a Comment