Motor diesel sudah banyak digunakan
terutama sebagai tenaga penggerak kapal dan juga sebagai angkutan umum maupun
keperluan perusahaan yang mengutamakan biaya operasi yang murah dibandingkan
dengan motor bensin.
Dan juga motor diesel menghasilkan tenaga
gerak yang lebih besar bila dibandingkan dengan motor bensin. Dalam pemakaian
motor diesel ini juga perlu mendapatkan perhatian lebih terutama untuk
perawatan dan pemeliharaan agar motor tidak cepat mengalami kerusakan.
SISTEM START
Pada umumnya motor diesel distart dengan
menggunakan tangan, motor listrik, udara tekan. Kalau motor diesel distart,
maka poros engkolnya harus diputar oleh alat dari luar sedemikian rupa sehingga
udara dalam silinder ditekan pada titik mati atas sampai suatu tekanan
tertentu, yang apabila bahan bakar diinjeksikan, maka akan menyala dan akan
menghasilkan daya.
Terdapat dua persyaratan penting yang
harus dipenuhi untuk start yang pasti dan cepat yaitu :
1.
Kecepatan
Cukup : Kalau motor diputar sangat lambat, kebocoran kecil yang tidak dapat dihindarkan
akan melintasi cincin torak dan mungkin melalui katup masuk dan katup buang
yang akan memungkinkan sebagian dari udara lari dari silinder selama langkah
kompresi. Ini dapat menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada akhir langkah
dibawah yang diperlukan untuk penyalakan bahan bakar yang diinjeksikan.
1.
Kompresi
Tepat : Apabila perbandingan kompresi tidak cukup tinggi, maka suhu akhir dari
pengisian udara tekan juga akan terlalu rendah untuk penyalaan. Sebenarnya,
sebuah motor baru mempunyai perbandingan kompresi yang tepat. Tetapi, keausan
bantalan dapat sedikit menurunkan kedudukan torak, sehingga perbandingan
kompresi juga menurun. Keterlambatan penutupan katup masuk, yang disebabkan
oleh oleh kesalahan memperbaiki keausan dalam mekanisme katup atau suatu kesalahan
lain dalam pengaturan waktu katup, juga dapat menurunkan perbandingan kompresi
efektif.
SISTEM
BAHAN BAKAR
Sistem bahan bakar dari instalasi motor
diesel didefinisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk menangani minyak
bahan bakar dari titik diserahkannya ke instalasi sampai mencapai pompa injeksi
bahan bakar. Peralatan ini terdiri atas strainer dan saringan (filter), pompa
transfer, tangki penyimpan dan tangki harian, indikator permukaan tangki bahan
bakar, pemipaan dan gelas penduga untuk bahan bakar.
Bahan bakar bersih yang dihasilkan oleh
kilang, adalah bersih. Tetapi selama pemindahan dari tangki penyimpanan ke
dalam mobil tangki, kapal tangki, selama
pengangkutan ke instalasi, dan selama
pemindahan ke tangki penyimpanan di instalasi, sering tercemar oleh debu, kerak
tangki, air dan hasil oksidasi.
Keadaan yang sangat penting dari operasi
yang berhasil ke pompa presisi tekanan tinggi dan nossel injeksi. Debu dalam
bahan bakar berlaku sebagai amplas, kalau terdapat debu maka pompa dengan
plunyer yang masuk dengan rapat ke tong akan mulai bocor dan tidak mampu lagi
untuk bekerja sebagai alat penakar bahan bakar yang teliti.
Sistem bahan bakar dari instalasi mesin
diesel didefinisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk menangani minyak
bahan bakar dari titik diserakannya keinstalasi sampai mencapai pompa injeksi
bahan bakar. Peralatan ini terdiri atas saringan (filter), pompa transfer,
tanki penyimpan dan tanki harian.
Tabel. Peralatan
dan waktu perawatan yang dianjurkan
SISTEM
PENDINGINAN
Sebagian dari panas yang ditimbulkan
selama pembakaran mengalir dari gas ke dinding silinder, sehinggga menaikkan
suhunya. Kalau suhu dinding diperbolehkan meningkat di atas batas tertentu,
sekitar 300 F, yaitu dengan torak yang tidak didinginkan, maka minyak yang
melumasi torak mulai menguap dengan cepat, torak maupun silinder dapat rusak.
Pada saat yang sama, suhu tinggi setempat
dalam bagian tertentu dari mesin, misalnya kepala silinder dan torak, dapat
menyebabkan berlebihan dan retaknya bagian ini. Tambahan panas ditimbulkan
melalui gesekan antara berbagai permukaan yang menggesek, terutama antara torak
dan cincin torak dengan dinding silinder. Dengan torak yang didinginkan minyak,
maka batas untuk suhu dinding silinder yang aman adalah sangat tinggi.
SISTEM
PELUMASAN
Sistem pelumasan ini sangat penting, tidak
peduli bagaimanapun baiknya sebuah motor dirancang dari segi efisiensi panas
adan kekuataannya, dan bagaimanapun baiknya pembuatannya dari segi bahan dan
pengerjaannya. Kalau pelumasan dari semua bagian yang bergerak tidak
diperhatikan dengan baik, maka motor tidak akan berjalan sama sekali atau akan
menunjukkan keausan berat dan memiliki umur yang pendek.
Minyak pelumas yang dipergunakan apabila
buruk atau jelek maka akan dapat menyebabkan banyak gangguan yang dialami dalam
operasi motor tersebut. Maka dalam penggunaan minyak pelumas harus yang
memiliki mutu yang bagus, agar dapat melumasi bagian yang bergerak dengan baik
dan komponen motor tidak cepat mengalami kerusakan.
SARINGAN
UDARA
Bagian yang berfungsi untuk membersihkan
udara dari debu, motor diesel yang tidak menggunakan saringan udara akan cepat
aus bagian-bagian mesinnya. Saringan udara yang berfungsi baik akan tetapi
saringan ini akan cepat kotor dan segera dibersihkan. Apabila saringan ini
sudah lama digunakan maka harus diganti dengan yang baru. Juga hendaknya
saringan ini dipastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa saluran udara,
khususnya pada bagian setelah saringan udara, hal ini akan mengakibatkan debu
atau air terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
KOMPONEN
MESIN
Perawatan yang sangat penting dalam
komponen utama mesin kapal adalah :
1.
Kepala
Silinder : Sebagai pedoman untuk mesin kapal, pembongkaran / pemeriksaan pada
torak harus dilakukan setiap tahun atau 2000 sampai 3000 jam kerja, meskipun pembongkaran
pada torak dilakukan setiap satu tahun, untuk pemeriksaan katupkatup harus
sering dilakukan pengecekan dan pengasahan terhadap dudukannya. Kepala silinder memiliki batas pemakaian,
yaitu apabila kepala silinder mengalami keretakan atau kerusakan dan apabila
tidak dapat diperbaiki maka diganti dengan yang baru. Dalam pemasangan kepala
silinder harus memperhatikan ketebalan pakingnya.
2.
Katup
Isap dan Katup Buang : Katup isap dan katup buang ini harus juga diperhatian
dalam perawatannya, adapun perawatan yang dilakukan pada katup antara lain :
a.
Periksa
kerak karbon yang terdapat pada muka katup dan juga perubahan warna pada katup.
b.
Periksa
perubahan bentuk batang katup, keausan dan kondisi pelumasan.
c.
Periksa
pegas katup terhadap kemungkinan patah, aus dan korosi.
d.
Lakukan
pengasahan terhadap dudukan katup setiap setengah tahun atau 1000 sampai 1500
jam kerja.
e.
Lakukan
penggantian terhadap katup apabila permukaan katup mengalami kerusakan.
f.
Katup
harus diganti apabila pegas katup patah, berkarat atau retak.
g.
Apabila
katup harus diganti sebaiknya baji pemegang katup dan pemegang pegas katup
diganti juga.
h.
Dalam
pemasangan katup isap dan katup buang jangan sampai tertukar.
3.
Silinder
ini termasuk komponen penting dalam motor diesel, maka dalam perawatannya harus
sangat diperhatikan. Adapun perawatan yang dilakukan terhadap silinder adalah :
a.
Keluarkan
piston dari dalam silinder kemudian periksa keadaan dinding terhadap
kemungkinan adanya goresan atau keausan yang terjadi didalam silinder.
b.
Periksa
apakah didalam silinder terdapat kerusakan atau retak.
c.
Dalam
pemeriksaan dinding silinder, tariklah tabung silinder dari blok mesin, kemudian
periksa dinding luar terhadap kemungkinan terjadinya karat.
d.
Periksa
paking terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pada saat proses pembakaran
bahan bakar.
e.
Ukur
diameter didalam dinding silinder yang sejajar dengan pena torak dan dalam arah
yang tegak lurus.
f.
Pada
umumnya tabung silinder harus dikelurkan untuk dilakukan pemeriksaan,
pemeriksaan ini dilakukan setiap dua tahun atau 4000 sampai 6000 jam kerja.
Namun sebaiknya setelah satu tahun yang pertama, maka tahun yang ke dua tabung
silinder harus dikeluarkan dari blok mesin untuk dilakukan pemeriksaan.
4.
Torak
piston
a.
Periksa
kerak-kerak karbon yang terdapat pada sisi minyak dan lubang minyak pelumas
sepanjang alur cincin minyak.
b.
Periksa
apakah kepala torak mengalami retak atau terkena korosi.
c.
Periksa
keadaan kontak antara pena torak dan bantalannya.
d.
Lakukan
pengukuran pada semua alur cincin torak dan diameter dalam bantalan pena torak.
e.
Periksa
kerak-kerak karbon yang terjadi pada permukaan atas dan bawah dari kepala
torak.
f.
Lakukan
pengukuran pada diameter luar torak dalam arah sejajar pena torak dan dalam
arah tegak lurus.
g.
Pembongkaran
dan pemeriksaan torak sebaiknya dilakukan setahun sekali atau 2000 sampai 3000
jam kerja.
h.
Batas
pemakaian apabila permukaan sisi torak yang muncul pada dinding silinder
menunjukkan kontaknya yang kurang sempurna, terbakar atau ada yang retak-retak,
maka lakukan perbaikkan atau mengganti dengan yang baru.
5.
Cincin
Torak : Periksa keadaan cincin torak, apakah rusak, macet dalam alurnya atau
menunjukkan tanda kerusakan yang tidak normal. Apabila cincin torak mengalami
kerusakan dalam pemakaiannya maka harus dilakukan perbaikan atau diganti :
a.
Lakukan
pengukuran lebar dari pada cincin torak, apabila tebalnya sukar diukur maka
masukkan cincin torak tersebut kedalam silinder dan ukurlah antara kedua
ujungnya.
b.
Batas
keausan cincin torak adalah sekitar 10 % dari tebalnya.
c.
Pada
waktu mengganti cincin torak perlu memperhatikan bahwa cincin torak harus
ditempatnya masing-masing.
6.
Poros
Engkol
a.
Periksa
poros engkol terhadap kemungkinan terjadinya kotoran yang melekat, garam serta
keausan.
b.
Periksa
keadaan permukaan kontak dengan bantalan, kondisi pelumasan juga terhadap
perubahan warna dan korosi.
c.
Periksa
keadaan pada lengan engkol, apakah terjadi keretakan.
7.
Bantalan
Utama Poros Engkol
a.
Periksa
permukaan kontak antara bantalan dengan rumahnya.
b.
Periksa
keadaan sambungannya, ulir batang dan kepala bautnya terhadap kerusakan yang
mungkin terjadi.
c.
Periksa
kekokohan baut-bautnya.
d.
Pembongkaran
terhadap bantalan utama poros engkol dilakukan dua tahun sekali atau 4000
sampai 6000 jam kerja.
e.
Batas
pemakaian apabila bantalan utama poros engkol sudah menunjukkan tanda-tanda
kerusakan harus segera diganti.
No comments:
Post a Comment