Penyakit yang menyerang ikan betutu
merupakan interaksi yang sangat kompleks antara lingkungan, organisme patogen
dan penanganan budidaya itu sendiri. Jika
kondisi ikan dan lingkungan memungkinkan berkembangnya organisme penganggu,
maka ikan akan mudah terserang oleh penyakit.
Misalnya, air tempat budidaya kotor, penuh sampah, keruh air jarang
diganti, dasar dan tepi kolam terlalu kasar/tajam sehingga mengakibatkan luka
pada ikan. Luka-luka pada tubuh ikan
memungkinkan basil-basil penyakit melakukan pentrasi kedalam tubuh ikan.
Penyakit pada ikan dapat juga terjadi karena
nutrisi pakan yang diberikan kurang, bak kuantitas maupun kualitasnya. Kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat
juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, misalnya suhu air dan
pH air yang tidak cocok bagi kehidupan ikan.
Pencegahan penyakit pada ikan betutu dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Pemberian pakan yang cukup, baik kuantitas maupun kuantitasnya
- Sanitasi kolam secara teratur, minimal 3 bulan sekali
- Melakukan penggantian air kolam sesering mungkin, bila mungkin air kolam diganti dengan cara dialiri
- Menjaga kebersihan kolam agar tidak ada otoran atau sampah yang dapat mengundang bibit penyakit
- Ikan yang sudah terserang penyakit diambil dan dimusnahkan
PENYAKIT YANG SERING MENYERANG IKAN BETUTU
1. Penyakit Viral
Gejala
yang muncul nafsu makan menurun, Hidup menyendiri, gerakannya lamban, dropshy,
badannya kesat, kulitnya melepuh dan timbul mozaik berwarna merah, hijau, dan
lain-lain tergantung pada jenis virusnya.
Pengobatan
kimiawi yang dapat di berikan dengan penyuntikan Terramysin dengan dosis 25
mg/berat tubuh ikan.
Pengobatan
tradisional dilakukan dengan perendaman dengan ekstrak sambiloto.
2. Bakteri Aeromonashy
drophilla, dan Pseudomonas
sp
Gejala
yang muncul permukaan badan, terutama perut dan pangkal sirip, berwarna merah
dan sering berdarah, kulit melepuh dan sisik hilang.
Pengobatan
kimiawi dilakukan perendaman dengan larutan PK dosis 2 % selama 10 menit dan
diulangi setisp 3 hari sekali dan penyuntikan dengan Oxytetracyclin.
Pengobatan
tradisional dilakukan perendaman dengan ekstrak sambiloto dan perendaman dengan
ekstrak kunyit.
3. Penyakit Mikotik Saphroregnia sp
Gejala
yang muncul Terdapat benang-benang jamur (mycelium) yang menempel pada tubuh
ikan, kulit terkelupas.
Pengobatan
kimiawi yang dapat diberikan perendaman dengan garam dapur dengan dosis 20 gr/ltr
air bersih 10 menit dan perendaman dengan Methylen blue pada dosis 5 ppm 3 jam.
Pengobatan
tradisional direndam dengan daun sambioto atau daun sirih daun ini bersifat anti
biotik / anti septic.
4. Penyakit Parasiter
Gejala
yang muncul ikan bergerak
lamban dengan nafas tersengal-sengal.
Pengobatan
kimiawi dilakukan perendaman dengan larutan Malachit Green Oxalate 0,5 g
ditambah 25 cc larutan formalin dalam 1m3 air bersih, selama 12-24
jam.
Pengobatan
tradisional dilakukan perendaman dengan ekstrak sambiloto.
5. Protozoa Ichthyopthiri
usmultifiliis. F
Gejala
yang muncul pada sirip dan insang terdapat bintik-bintik putih dan ikan sering
menggosok-gosokkan badannya pada benda-benda keras.
Pengobatan
kimiawi dilakukan perendaman dengan Methylen blue 10 gr dalam 100 cc air dan perendaman
dengan larutan garam dapur pada konsentrasi 3 gr/ltr air selama 5 -10 menit dan
di ulangi selama 3 hari berturut-turut.
No comments:
Post a Comment