Tuesday, January 22, 2019

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN BETUTU


Penyakit yang menyerang ikan betutu merupakan interaksi yang sangat kompleks antara lingkungan, organisme patogen dan penanganan budidaya itu sendiri.  Jika kondisi ikan dan lingkungan memungkinkan berkembangnya organisme penganggu, maka ikan akan mudah terserang oleh penyakit.  Misalnya, air tempat budidaya kotor, penuh sampah, keruh air jarang diganti, dasar dan tepi kolam terlalu kasar/tajam sehingga mengakibatkan luka pada ikan.  Luka-luka pada tubuh ikan memungkinkan basil-basil penyakit melakukan pentrasi kedalam tubuh ikan.

Penyakit pada ikan dapat juga terjadi karena nutrisi pakan yang diberikan kurang, bak kuantitas maupun kualitasnya.  Kondisi lingkungan yang tidak memenuhi syarat juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, misalnya suhu air dan pH air yang tidak cocok bagi kehidupan ikan.

Pencegahan penyakit pada ikan betutu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  1. Pemberian pakan yang cukup, baik kuantitas maupun kuantitasnya
  2. Sanitasi kolam secara teratur, minimal 3 bulan sekali
  3. Melakukan penggantian air kolam sesering mungkin, bila mungkin air kolam diganti dengan cara dialiri
  4. Menjaga kebersihan kolam agar tidak ada otoran atau sampah yang dapat mengundang bibit penyakit
  5. Ikan yang sudah terserang penyakit diambil dan dimusnahkan


PENYAKIT YANG SERING MENYERANG IKAN BETUTU

1.  Penyakit Viral
Gejala yang muncul nafsu makan menurun, Hidup menyendiri, gerakannya lamban, dropshy, badannya kesat, kulitnya melepuh dan timbul mozaik berwarna merah, hijau, dan lain-lain tergantung pada jenis virusnya.

Pengobatan kimiawi yang dapat di berikan dengan penyuntikan Terramysin dengan dosis 25 mg/berat tubuh ikan.

Pengobatan tradisional dilakukan dengan perendaman dengan ekstrak sambiloto.




2.  Bakteri Aeromonashy drophilla, dan Pseudomonas
sp
Gejala yang muncul permukaan badan, terutama perut dan pangkal sirip, berwarna merah dan sering berdarah, kulit melepuh dan sisik hilang.

Pengobatan kimiawi dilakukan perendaman dengan larutan PK dosis 2 % selama 10 menit dan diulangi setisp 3 hari sekali dan penyuntikan dengan Oxytetracyclin.

Pengobatan tradisional dilakukan perendaman dengan ekstrak sambiloto dan perendaman dengan ekstrak kunyit.

3.  Penyakit Mikotik Saphroregnia sp
Gejala yang muncul Terdapat benang-benang jamur (mycelium) yang menempel pada tubuh ikan, kulit terkelupas.

Pengobatan kimiawi yang dapat diberikan perendaman dengan garam dapur dengan dosis 20 gr/ltr air bersih 10 menit dan perendaman dengan Methylen blue pada dosis 5 ppm 3 jam.

Pengobatan tradisional direndam dengan daun sambioto atau daun sirih daun ini bersifat anti biotik / anti septic.

4.  Penyakit Parasiter
Gejala yang muncul ikan bergerak lamban dengan nafas tersengal-sengal.

Pengobatan kimiawi dilakukan perendaman dengan larutan Malachit Green Oxalate 0,5 g ditambah 25 cc larutan formalin dalam 1m3 air bersih, selama 12-24 jam.

Pengobatan tradisional dilakukan perendaman dengan ekstrak sambiloto.


5.  Protozoa Ichthyopthiri usmultifiliis. F
Gejala yang muncul pada sirip dan insang terdapat bintik-bintik putih dan ikan sering menggosok-gosokkan badannya pada benda-benda keras.

Pengobatan kimiawi dilakukan perendaman dengan Methylen blue 10 gr dalam 100 cc air dan perendaman dengan larutan garam dapur pada konsentrasi 3 gr/ltr air selama 5 -10 menit dan di ulangi selama 3 hari berturut-turut.

Pengobatan tradisional dilakukan perendaman dengan buah daun miana.

No comments:

Post a Comment