Ikan bawal berasal dari Amerika Selatan.
Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar tersebar dari golongan
ikan neotropik. Pertumbuhan ikan bawal
relatif lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lain.
Budidaya ikan bawal tidak sulit. Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam
tertutup atau tergenang dan kolam air deras dan dipelihara dalam jala (jaring)
apung yang dibangun di pinggir waduk atau danau dan perairan umum.
Pemijahan ikan bawal di kolam hanya dapat
dilakukan dengan cara hypofisasi atau rangsangan hormon (induce spawing)
menggunakan ekstraks kelenjar hypopisa, ovaprim. Selanjutnya, induk yang telah dirangsang dipijahan
secara alami ataupun dilakukan striping atau ovulasi buatan.
Kendala utama budidaya ikan bawal adalah
serangan parasit. Berdasarkan pengamatan
di kolam pemeliharaan ikan bawal menunjukkan bahwa sebagian terbesar
kasus-kasus serangan parasit terjadi pada saat awal pemeliharaan atau fase
perkembangan benih ikan. Parasit yang
seringkali menyerang benih ukuran sedang adalah Ichthyopthirius, Trikodina.
PENYAKIT YANG SERING MENYERANG DI LOKASI
PEMBENIHAN
1. Parasit IchthyphItirius multifiliis
Penyakit Bintik Putih / White Spot
disebabkan oleh protozoa IchthyphItirius
multifiliis.
Gejala
yang muncul benih malas berenang, sering mengapung di permukaan air, terlihat
bintik putih di bagian sirip, tutup insang, permukaan tubuh, dan ekor.
Pengobatan
kimiawi yang dapat di berikan dengan direndam
formalin 400 ppm dan malachyt green 0,1 ppm selama 1 jam. Perendaman
dalam air mengalir pelan.
Pengobatan
tradisional dilakukan dengan benih direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus
dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
2. Parasit Trichodina spp
Gejala
yang muncul benih lemah dan
kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain.
Pengobatan
kimiawi dilakukan dengan benih direndam
formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit dan atau
direndam malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24
jam
Pengobatan
tradisional dilakukan dengan benih direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang
direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
PENYAKIT YANG SERING MENYERANG DI LOKASI
PEMBESARAN
1. Parasit Dactylogyrussp dan parasit Gyrodactylus sp
Gejala
yang muncul kulit ikan kusam, sirip rontok,
ikan mengosokan tubuh pada benda padat (substrat), operkulum merenggang.
Pengobatan
kimiawi yang dapat di berikan dengan direndam
formalin 200 ppm selama 30 menit. Perendaman dalam air mengalir pelan.
Pengobatan
tradisional dilakukan dengan ikan direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang
direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari..
2. Parasit Trichodina spp
Gejala
yang muncul ikan lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain.
Pengobatan
kimiawi dilakukan dengan ikan direndam
formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit dan atau
direndam malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24
jam
Pengobatan
tradisional dilakukan dengan ikan direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang
direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
No comments:
Post a Comment