Monday, January 21, 2019

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN BAWAL


Ikan bawal berasal dari Amerika Selatan. Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar tersebar dari golongan ikan neotropik.  Pertumbuhan ikan bawal relatif lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lain.

Budidaya ikan bawal tidak sulit.  Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam tertutup atau tergenang dan kolam air deras dan dipelihara dalam jala (jaring) apung yang dibangun di pinggir waduk atau danau dan perairan umum.

Pemijahan ikan bawal di kolam hanya dapat dilakukan dengan cara hypofisasi atau rangsangan hormon (induce spawing) menggunakan ekstraks kelenjar hypopisa, ovaprim.  Selanjutnya, induk yang telah dirangsang dipijahan secara alami ataupun dilakukan striping atau ovulasi buatan.

Kendala utama budidaya ikan bawal adalah serangan parasit.  Berdasarkan pengamatan di kolam pemeliharaan ikan bawal menunjukkan bahwa sebagian terbesar kasus-kasus serangan parasit terjadi pada saat awal pemeliharaan atau fase perkembangan benih ikan.  Parasit yang seringkali menyerang benih ukuran sedang adalah Ichthyopthirius, Trikodina.

PENYAKIT YANG SERING MENYERANG DI LOKASI PEMBENIHAN

1.  Parasit IchthyphItirius multifiliis
Penyakit Bintik Putih / White Spot disebabkan oleh protozoa IchthyphItirius multifiliis.

Gejala yang muncul benih malas berenang, sering mengapung di permukaan air, terlihat bintik putih di bagian sirip, tutup insang, permukaan tubuh, dan ekor.

Pengobatan kimiawi yang dapat di berikan dengan direndam  formalin 400 ppm dan malachyt green 0,1 ppm selama 1 jam. Perendaman dalam air mengalir pelan.

Pengobatan tradisional dilakukan dengan benih direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.

2.  Parasit Trichodina spp
Gejala yang muncul benih lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain.

Pengobatan kimiawi dilakukan dengan benih direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit dan atau
direndam  malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24 jam

Pengobatan tradisional dilakukan dengan benih direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.

PENYAKIT YANG SERING MENYERANG DI LOKASI PEMBESARAN

1.  Parasit Dactylogyrussp dan parasit Gyrodactylus sp
Gejala yang muncul kulit ikan kusam, sirip rontok,  ikan mengosokan tubuh pada benda padat (substrat), operkulum merenggang.

Pengobatan kimiawi yang dapat di berikan dengan direndam  formalin 200 ppm selama 30 menit. Perendaman dalam air mengalir pelan.

Pengobatan tradisional dilakukan dengan ikan direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari..

2.  Parasit Trichodina spp
Gejala yang muncul ikan lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain.

Pengobatan kimiawi dilakukan dengan ikan direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit dan atau
direndam  malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24 jam

Pengobatan tradisional dilakukan dengan ikan direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.

No comments:

Post a Comment