PENDAHULUAN
Daging Ikan Cucut hasil tangkapan nelayan
jarang sekali dikonsumsi. Daging ikan cucut berbau pesing karena tingginya
kandungan amonia sehingga tidak enak dikonsumsi. Sebelum dijadikan abon daging,
ikan cucut perlu diberi perlakuan tertentu untuk mengurangi kandungan
amonianya. Berikut adalah resep memasak dan bahan untuk membuat abon daging
ikan cucut.
BAHAN
1.
Daging
ikan cucut (10 kg)
2.
Bawang
merah (1 kg). Sebanyak 750 gram dari bawang ini dijadikan bawang goreng.
3.
Bawang
putih (400 gram)
4.
Bubuk
ketumbar (50 gram)
5.
Lengkuas
(50 gram)
6.
Daun
salam (15 lembar)
7.
Sereh
(7 potong)
8.
Gula
pasir (750 gram)
9.
Asam
Jawa (50 gram)
10. Santan kental
(2000 ml)
ALAT
1.
Pisau
dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi dan memotong ikan.
2.
Penggiling
bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu sampai halus.
3.
Wajan.
Alat ini digunakan untuk menggoreng abon.
4.
Pemarut.
Alat ini digunakan untuk memarut kelapa.
5.
Peniris
sentrifugal. Alat ini digunakan untuk mengeluarkan minyak dari abon panas yang
baru digoreng.
6.
Alat
press. Alat ini digunakan untuk memeras abon panas sehingga minyaknya keluar.
CARA
MENGOLAH
1.
Penyiangan
dan pemotongan. Ikan disiangi. Jeroan, insang dan kepala dibuang. Setelah itu,
kulit ikan dikelupaskan, dan tulang dibuang. Selanjutnya daging dipotong
kecil-kecil (1x1x1 cm), dicuci dan ditiriskan.
2.
Perendaman
di dalam larutan garam. Potongan daging ikan direndam di dalam larutan garam 4%
(setiap 1 liter air bersih ditambah 40 gram garam), kemudian disimpan di dalam
lemari pendingin selama semalam. Selama penyimpanan ikan diaduk-aduk sesering
mungkin. Setelah dingin, ikan dicuci dan ditiriskan.
3.
Pengukusan.
Setelah ditiriskan, ikan dikukus selama kuranng lebih 1 jam. Sebaiknya
pengukusan tidakterlalu lama karena selain kurang efektif dapat menghabiskan
lebih banyak biaya juga akan mengurangi kandungan gizinya.
4.
Pres.
Setelah itu, dalam keadaan panas, ikan dipres sampai cairannya keluar.
5.
Penyuiran.
Potongan daging ikan disuir-suir, kemudian ditumbuk pelanpelan sehingga berupa
serat-serat halus. Selanjutnya suiran ini diolah seperti mengolah abon ikan
yang telah diterangkan sebelumnya.
6.
Penyiapan
bumbu dan santan. Lengkuas dan sereh dipukul-pukul sampai memar. Bawang merah
(250 gram), bawang putih dan ketumbar digiling halus, kemudian ditumis. Setelah
agak harum, ditambahkan santan kental, lengkuas, asam jawa, gula, daun salam
dan sereh. Pemanasan diteruskan sampai mendidih dan volume santan tinggal
setengahnya.
7.
Pemasakan
abon. Suiran cucut dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam santan mendidih.
Sementara itu, api dikecilkan sekedar menjaga santan tetap mendidih. Pemanasan
yang disertai pengadukan dilakukan sampai suiran ikan menjadi setengah kering.
Hasil yang diperoleh disebut dengan abon lembab ikan. Abon lembab cucut
diangkat, kemudian digoreng di dalam minyak panas (suhu 1700°C) sampai garing
(bila diremas berkemersik).
8.
Penirisan.
Abon panas yang baru diangkat dari minyak harus segera ditiriskan. Penirisan
dianjurkan dengan menggunakan alat peniris sentrifugal, alat pres ulir, atau
pres hidrolik. Setelah ditiriskan dengan alat peniris sentrifugal, atau alat
pres, abon dipisah-pisahkan.
9.
Pencampuran
dengan bawang goreng. Abon cucut yang telah ditiriskan dicampur dengan bawang
goreng. Hasil yang diperoleh disebut dengan abon cucut.
10. Pengemasan. Abon
cucut dikemas di dalam kemasan yang tertutup rapat. Kantong plastik merupakan
salah satu kemasan yang cukup baik digunakan untuk mengemas abon.
No comments:
Post a Comment