PRINSIP
PENGGARAMAN
Penggaraman ikan merupakan cara pengawetan
ikan yang banyak dilakukan diberbagai negara. Ikan yang awet dengan garam kita
sebut sebagai ikan asin. Garam yang dipakai adalah garam dapur (NaCl), baik
yang berupa kristal maupun larutan. Fungsi pengawet garam adalah dengan menunda
autolisis, dan membunuh bakteri secara langsung. Kematian bakteri dalam proses
penggaraman disebabkan karena garam menarik air dari tubuh ikan melalui proses
osmosis. Akibatnya air yang tersedia bagi bakteri berkurang. Kekurangan air disekitar
bakteri itu menyebabkan metabolisme terganggu. Garam juga menyerap air dari
tubuh bakteri sehingga bakteri mengalami pengkerutan sel sehingga mati.
Garam sebenarnya tidak bersifat membunuh
mikroorganisme (germisidal). Dalam konsentrasi rendah (1-3%), justru garam
membantu pertumbuhan bakteri. Garam yang berasal dari tempat-tempat pembuatan
garam di pantai mengandung cukup banyak bakteri yang dapat merusak ikan asin.
Beberapa jenis bakteri dapat tumbuh pada garam berkonsentrasi tinggi, misalnya
red balophilicbacteria yang menyebabkan warna merah pada ikan asin.
METODE
PENGGARAMAN
Penggaraman merupakan cara pengawetan yang
sudah lama dilakukan orang. Pada proses penggaraman, pengawetan dilakukan
dengan cara mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu
sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang lagi. Ikan asin yang bermutu
baik adalah jika memenuhi syarat Standar Industri Indonesia (SII), yaitu :
a.
Mempunyai
bau, rasa, dan warna normal, serta bentuk yang baik;
b.
Berkadar
air paling tinggi 25 %
c.
Berkadar
garam (NaCl) antara 10 % ~ 20 %;
d.
d.Tidak
mengandung logam jamur, juga tidak terjadi pemerahan bakteri;
Ada beberapa cara untuk mempercepat
pengeringan ikan asin :
a.
Menjemur
ikan di atas para-para setinggi kurang lebih 1 m dari atas tanah, di halaman
terbuka;
b.
Menjemur
ikan di dalam ruang pengering dari plastik (solar dryer);
c.
Mengalir
udara panas ke permukaan ikan dalam ruangan (mechanical dryer);
d.
Mengatur
cara penjemuran ikan, jangan sampai bertumbuk;
e.
Membelah
daging ikan;
f.
Membuat
sayatan pada daging ikan.
Pada dasarnya metode penggaraman ikan
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) cara yaitu penggaraman kering (dry salting), penggaraman basah (wet
salting) dan Penggaraman campuran (kench salting).
1.
Penggaraman kering (dry salting)
Pada penggaraman kering dapat digunakan
baik untuk ikan ukuran besar maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan garam
berbentuk Kristal. Ikan yang akan diolah ditaburi garam lalu disusun secara
berlapis-lapis.Setiap lapisan ikan diselingi lapisan garam.
2.
Penggaraman basah (wet salting)
Proses penggaraman dengan metode ini
menggunakan larutan garam sebagai media untuk merendam ikan.
3.
Penggaraman campuran (kench salting)
Penggaraman ini hampir serupa dengan
penggaraman kering. Bedanya, cara ini menggunakan kedap air. Ikan hanya
ditumpuk dilantai atau menggunakan keranjang.
ALAT
1.
Wadah
2.
Timbangan
3.
Talenan
4.
Pisau
5.
Penjemuran
BAHAN
1.
Ikan
kembung
2.
Garam
CARA
PENGOLAHAN
A.
Penggaraman Kering
1.
Ikan
kembung disiangi yakni pembersihan dari sisik, insang, isi perut dan dibelah
sepanjang garis punggung kearah perut (tetapi tidak sampai terbelah dua).
2.
Ikan
yang telah disinangi kemudian dicuci agar bersih hingga bebas dari sisasisa kotoran.
3.
Sediakan
sejumlah garam kristal sesuai berat ikan, untuk ikan berukuran besar jumlah
garam yang harus disediakan berkisar 20 – 30% dari berat ikan, untuk ikan
berukuran sedang 15 – 20%, sedangkan ikan yang berukuran kecil 5%.
4.
Taburkan
garam ke dalam wadah / bak setebal 1 – 5 cm, tergantung jumlah garam dan ikan
yang akan diolah. Lapisan garam ini berfungsi sebagai alas pada saat proses
penggaraman.
5.
Susunlah
ikan di atas lapisan garam tersebut dengan cara bagian perut ikan menghadap ke
dasar bak. Selanjutnya taburkan kembali garam pada lapisan ikan tersebut,
lakukkan penyusunan ikan dan garam secara berlapis-lapis hingga lapisan teratas
adalah susunan dengan lapisan lebih banyak/tebal.
6.
Tutuplah
tumpukan ikan dan garam tersebut dengan keranjang /anyaman bamboo dan beri
pemberat di atasnya.
7.
Biarkan
selama beberapa hari untuk terjadinya proses penggaraman. Untuk ikan berukuran
besar selama 2-3 hari, ikan yang berukuran sedang dan ikan yang berukuran kecil
selama 12-24 jam.
8.
Selanjutnya
cucilah dengan air bersih dan tiriskan, susun ikan di atas parapara penjemuran.
9.
Pada
saat penjemuran / pengering, ikan sekali-kali dibalik agar ikan cepat mengering
B.
Penggaraman Basah
1.
Siapkan
larutan garam jenuh dengan konsentrasi larutan 30 – 50%.
2.
Ikan
yang telah disiangi disusun di dalam wadah / bak kedap air, kemudian tambahkan
larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan tenggelam dan beri pemberat agar
tidak terapung.
3.
Lama
perendaman 1 – 2 hari, tergantung dari ukuran / tebal ikan dan derajat keasinan
yang diinginkan.
4.
Setelah
penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun ikan di atas
para-para untul proses pengeringan / penjemuran.
No comments:
Post a Comment