Monday, March 19, 2018

MENGENAL IKAN LEMURU



POTENSI

Salah satu jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah ikan lemuru (Sardinella lemuru). Perikanan lemuru termasuk salah satu jenis perikanan ekonomis penting di Indonesia karena peranannya dalam perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat nelayan dan masih dalam jangkauan daya beli
masyarakat. Ikan lemuru merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang distribusinya berada di seluruh perairan Indonesia dengan kontribusi terbesar berada di Selat Bali,
yaitu di sekitar Muncar dekat Banyuwangi (Jawa Timur), bahkan Muncar disebut-sebut sebagai ”kota ikan lemuru” dan dalam skala kecil juga di Desa Cupel serta Pengambengan.  Perikanan lemuru terutama terdapat di pantai utara Jawa, Tegal, Pekalongan, selatan Sumbawa dan timur Sumba. Penyebaran yang luas berawal dari Kepulauan Filipina ke barat sampai India serta terus ke barat sampai ke pantai timur Afrika.

DISTRIBUSI/PENYEBARAN

Ikan Lemuru merupakan ikan musiman artinya pada musim-musim tertentu ikan lemuru muncul dalam jumlah besar di daerah perairan tertentu dan kembali menghilang meninggalkan daerah itu ke lain tempat yang belum diketahui. Daerah penangkapan ikan lemuru yang sudah diketahui ialah perairan Selat Bali yang berbatasan dengan Samudera Hindia. Ikan Lemuru biasanya muncul di selat Bali pada bulan September - Oktober dengan ukuran kecil. Lama kelamaan jumlahnya semakin banyak dan mencapai puncaknya pada bulan Desember - Januari dan ukurannya
pun semakin besar. Ukuran lemuru yang cukup banyak ditemukan pada akhir musim lemuru sekitar Februari atau Maret. Setelah Maret ikan lemuru ini kemudian lenyap seakan-akan tanpa meninggalkan bekas dan baru akan muncul lagi pada musim berikutnya. Datangnya musim lemuru di Selat Bali umumnya bersamaan dengan musim hujan.  Musim  hujan di Selat Bali terjadi pada musim barat laut yaitu pada bulan Desember sampai Februari.

Penyebaran dari ikan lemuru di luar perairan Indonesia adalah dari kepulauan Filipina ke Barat sampai ke India dan Barat sampai pantai timur Afrika, sedangkan di perairan Indonesia konsentrasi terbesar terdapat di Selat Bali dan sekitarnya. Di perairan Selat Bali penyebaran dari pada ikan lemuru mempunyai batasan wilayah tertentu.  Ke arah barat pada waktu musim lemuru sampai di Teluk Grajagan, sedangkan di daerah Pulau Bali dari Candikusuma ke tenggara sampai semenanjung Bukit.
Besarnya konsentrasi ikan ini di perairan sekitar Selat Bali mempunyai arti tersendiri bagi wilayah di sekitarnya terutama di pesisir Jawa Timur dan Bali khususnya Muncar, karena mempengaruhi usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Ratusan kapal dan perahu berbagai ukuran beroperasi di daerah ini. Juga puluhan perusahaan pengolahan yang mengusahakan pengasinan, pemindangan, penepungan dan pengalengan bermukim di sini.

PEMANFAATAN

Pemanfaatan ikan Lemuru sebagai bahan olahan hasil perikanan biasanya tidak banyak berkembang dari tahun ketahun. Pada umumnya ikan Lemuru diolah menjadi:
1.      Ikan Asin/penggaraman,
2.      Ikan Pindang,
3.      Ikan Kaleng,
4.      Minyak ikan
5.      Tepung ikan, dan
6.      Silase ikan. 

Selain pemanfaatan sebagai makanan, ikan Lemuru juga diolah menjadi pakan ternak seperti contohnya adalah tepung ikan dan pelet ikan. Dalam pengolahan ini, bahan baku yang digunakan adalah sisa hasil olahan seperti kepala, insang dan isi perut yang merupakan limbah pengolahan. Berdasarkan penelitian, pengolahan yang paling populer yang dilakukan dalam memanfaatkan ikan Lemuru adalah pengalengan karena prospek pemasarannya sangat besar hingga pasar ekspor. 

MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI

Ikan lemuru (Sardinella lemuru) merupakan ikan pelagis kecil yang berlemak. Tanda-tanda umum yang bisa dilihat pada lemuru tersebut adalah memiliki tubuh memanjang dengan warna kuning keemasan pada garis badannya.  Badannya langsing dengan warna biru kehijau-hijauan pada bagian punggung dan keperak-perakan pada bagian bawahnya.  Memiliki panjang kepala yang lebih pendek (26-29%) dari panjang baku. Makanan utamanya adalah plakton.  Untuk itu, ikan ini dilengkapi dengan tapis insang (gill raker) untuk menapis atau menyaring plankton
makanannya, yang berjumlah (51-153)+(77-188).  Memiliki jari-jari lunak sirip punggung D 13-21 dan jari-jari lunak sirip anal A 12-23. Sardinella lemuru ini mempunyai jari-jari sirip perut yang berbeda dengan species Clupeidae lainnya dari Samudra Hindia bagian Timur dan Samudra Pasifik bagian barat. Sirip ekor bercagak, sirip-siripnya tembus cahaya dan moncongnya agak kehitaman.

Secara morfologi tanda-tanda umum ikan lemuru adalah : 
·         Bentuk badan bulat memanjang, bagian perut agak menipis dengan sisik-sisik duri yang menonjol dan tajam,
·         Warna badan bagian atas biru kehijauan, sedangkan bagian bawah putih keperakan,
·         Terdapat noda samar-samar di bawah pangkal sirip punggung bagian depan, sirip lainnya tembus cahaya,
·         Moncong agak kehitam-hitaman,
·         Panjang ikan dapat mencapai 23 cm, namun umunya 17-18 cm.



Adapun klasifikasi ikan lemuru secara taksonomi diklasifikasikan sebagai berikut :
Phylum                   : Chordata
Sub Phylum            : Vertebrata 
Kelas                      : Pisces
Ordo                       : Clupeiformes
Subordo                  : Clupeoidei
Famili                     : Clupeidae
Genus                     : Sardinella 
Species                   : Sardinella lemuru
Nama Inggris         : Bali Sardinella

PROSES PENGOLAHAN

1.      Potong bagian ikan, pisahkan kulit dan daging dengan bantuan pisau.
2.      Kukus daging hingga matang dan dinginkan setelah itu daging disuwir-suwir dengan garpu hingga halus.
3.      Siapkan bumbu-bumbu, haluskan ketumbar, bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas.Tumis bumbu halus tersebut dengan minyak goreng hingga harum, tambahkan sereh dan daun salam, kemudian tambahkan air asam jawa, garam, gula pasir dan gula merah.
4.      Masukkan daging lele yang sudah dihaluskan, masak dan aduk hingga bumbu meresap.
5.      Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng daging lele sedikit demi sedikit hingga kecoklatan, angkat  dan tiriskan.
6.      Masukkan dalam alat pengepres minyak,  Abon lele siap disajikan dan bisa disimpan dalam toples.


Download file :  Link1  |  Link2  |  Link3  |  Link4  |  Link5
Pass :  Link1  |  Link2  |  Link3  |  Link4  |  Link5

No comments:

Post a Comment