PENGALENGAN DAGING
KEPITING/ RAJUNGAN
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6929.1-2002,
rajungan kaleng secara pasteurisasi adalah produk olahan hasil perikanan dengan
bahan baku rajungan segar yang mengalami perlakuan sebagai berikut: perebusan
dan pengambilan daging, pengisian dalam kaleng, penimbangan, penutupan kaleng, pasteurisasi,
pendinginan dan pengemasan, selanjutnya disimpan pada suhu 0 – 5oC.
Pengalengan adalah proses pengemasan
pangan secara hermatis yang mengandung arti bahwa penutupan sangat rapat,
sehingga tidak mudah ditembus oleh udara, air, mikroba atau bahan lain.
Sehingga makanan kaleng dapat dijaga dari kebusukan, perubahan, kadar air,
kerugian akibat oksidasi atau perubahan citarasanya Selain menggunakan kaleng,
penggunaan botol Jar (contohnya botol bekas selai) dapat digunakan sebagai
wadah daging Rajungan/Kepiting.
TAHAPAN
PROSES PENGALENGAN
1.
Tahap Penerimaan
Bahan baku harus disertai keterangan yang
menyatakan bahwa bahan baku tidak berasal dari perairan yang tercemar. Bahan baku yang diterima diunit pengolahan
diuji secara organoleptik untuk mengetahui mutunya kemudian bahan baku
ditangani secara hati-hati, cepat, cermat, bersih dengan suhu dingin maksimal 5oC
dan selanjutnya dilakukan penimbangan. Penggunaan es selalu menjadi penting
dalam rangka menjaga suhu tetap dingin.
2.
Sortasi /Pemilihan
Daging rajungan yang dihasilkan
selanjutnya disortir menurut mutu dan jenis daging kemudian dilakukan
pembersihan daging dari sisa-sisa kulit cangkang, filth dan lain-lain. Sortir harus dilakukan dengan cepat, cermat,
dan saniter dengan suhu maks. 5oC yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga es tidak bersentuhan langsung dengan daging.
3.
Pengisian Dalam Kaleng
Daging yang telah bersih dimasukkan
kedalam kaleng secara manual sesuai dengan jenis daging kemudian ditambahkan
SAPP (Sodium Acid Pyrophosphat) dan ditimbang dengan timbangan.
4.
Penutupan Kaleng
Kaleng yang telah berisi daging rajungan
kemudian ditutup dengan menggunakan mesin penutup kaleng. Bahan pelumas yang digunakan pada mesin penutup
kaleng harus menggunakan bahan pelumas yang “food grade” yaitu bahan pelumas
yang dipersyaratkan untuk makanan.
Penutupan kaleng harus dilakukan dengan hati-hati dan secara berkala
dilakukan pemeriksaan terhadap lipatan kaleng.
5.
Pelabelan dan Pemberian Kode
Setiap produk yang akan diperdagangkan
harus diberi label dengan benar dan mudah dibaca, mencantumkan bahasa yang
dipersyaratkan importir serta memberi keterangan.
6.
Proses Pasteurisasi
Kaleng yang telah ditutup kemudian direbus
dalam wadah perebusan dengan suhu 70 – 80oC selama 115 menit – 180
menit tergantung ukuran kaleng. Selama proses
perebusan suhu dan waktu pasteurisasi harus selalu diamati.
7.
Pendinginan
Kaleng yang telah mengalami pasteurisasi
segera didinginkan dengan cara memasukkan kaleng kedalam hancuran es dan air
pada suhu ± 0oC selama 2 jam. Air dan es yang digunakan harus
mengandung residu chlorine 0,2 ppm.
8.
Pengepakan
Kaleng yang telah dingin dikeluarkan dari
es kemudian dimasukkan kedalam master karton sesuai dengan label. Penanganan dilakukan secara hati-hati dan
teliti.
9.
Penyimpanan
Penyimpanan daging rajungan dalam kaleng
secara pasteurisasi harus dalam gudang dingin (chilling room) dengan suhu
produk maksimal 5oC dengan fluktuasi suhu ± 2oC. Penataan produk dalam gudang dingin diatur
sedemikian rupa sehingga memungkinkan sirkulasi udara dingin dapat merata dan
memudahkan pembongkaran.
ALAT
1.
Timbangan
2.
Panci
perebus
3.
Bak
perendaman
4.
Kaleng
atau botol Jar dengan penutupnya
5.
Autoclave
atau pressure cooker atau panci pengukus
6.
Alat
penutup kaleng
BAHAN
1.
Kepiting
Hidup : 5 kg
2.
Air
untuk merendam kaleng/ botol : 5 liter
3.
Es
: 2 kg
PROSES
PENGOLAHAN
1.
Kaleng
atau botol yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencuci
dengan air panas/mendidih dan atau mrendamnya kedalam air panas selama 1 jam
dengan tujuan membunuh bakteri dan kuman yang ada didalam kaleng atau botol.
2.
Kepiting
hidup/Rajungan kemudian direbus dalam panci perebus selama ± 15 menit atau
hingga cangkang berubah warna dalam suhu antara 90 – 100oC.
3.
Daging
Kepiting/Rajungan diambil dan dipisah berdasarkan jenisnya.
4.
Kemudian
daging tersebut dimasukkan kedalam kaleng/botol
5.
Tutup
kaleng atau botol dengan rapat
6.
Kaleng/botol
selanjutnya dikukus (pasteurisasi) pada alat pengukus selama 1– 1,5 jam
7.
Kaleng/botol
didinginkan dengan cara diremdam dalam air es dengan suhu kira-kira 5oC.
Pendinginan dilakukan selama kurang lebih 1 jam
8.
Tiriskan
kaleng/botol
9.
Beri
label dan kaleng/botol siap dipasarkan.
Gambar. Alur
proses pengalengan/pembotolan dagingkepiting/rajungan
No comments:
Post a Comment