Thursday, June 7, 2018

PEMBESARAN UDANG GALAH


LOKASI PEMBESARAN UDANG GALAH

Lokasi budidaya yang baik akan mendukung keberhasilan usaha budidaya. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi budidaya/ pembesaran udang galah adalah sebagai berikut: a). Jenis tanah : lumpur berpasir; b). Air memadai untuk pengelolaan budidaya dengan sistim air mengalir (flow-through system); c). Akses dan komunikasi baik; d). Mudah memperoleh sarana produksi (saprodi); e). Tenaga kerja tersedia; f). Keamanan terjamin.

FASILITAS

Kolam yang dipergunakan adalah kolam tanah, dengan ukuran sebaiknya minimal 500 m2. Sumber air harus mempunyai kualitas yang baik dan mencukupi kebutuhan untuk pengelolaan air kolam sistim mengalir (flow-through) dan tersedia sepanjang tahun.  Kolam sebaiknya mempunyai kemalir, petak penangkapan, dan dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pipa pengeluaran.  Ketinggian pematang paling tidak 1 m.  Kolam sebaiknya tidak bocor atau rembes, karena akan pengelolaan air akan terganggu. Meski kemalir atau caren tidak wajib ada, namun demikian bagian yang lebih dalam ini bermanfaat untuk persembunyian udang ketika cuaca panas, pengumpulan kotoran, dan membantu dalam proses pemanenan. Selain kolam, sejumlah fasilitas pendukung antara lain adalah gudang pakan, bahan dan peralatan lain sperti anco, timbangan, dll.

Gambar Contoh desain kolam budidaya udang galah

TEKNIK PEMBESARAN UDANG GALAH

Beberapa tahapan yang penting dalam mempersiapkan kolam budidaya adalah sebagai berikut : a). Pengeringan kolam; b). Pengolahan tanah dan perbaikan tanggul sewrta caren; c). Pengapuran : untuk tanah dengan pH 6,5–7 :10 – 20 g/m2; sedang untuk tanah dengan pH 5 – 6 : 40 – 75 gram/m2;  d). Pemupukan : pupuk kandang 200–500 g/m2 dan urea dan TSP 5 – 10 g/m2; Setelah isi air 3 hari; e). Pemasangan shelter; f). Pengisian air kolam, dilakukan secara bertahap guna memberikan waktu berkembangnya pakan alami.

Gambar Persiapan kolam


Gambar Contoh shelter

PENEBARAN BENIH

·         Penebaran benih dilakukan satu minggu setelah persiapan kolam secara lengkap.
·         Benih diperoleh dari Panti Benih (hatchery), diutamakan yang telah tersertifikasi.
·         Benih berkualitas baik : ukuran seragam dan gerakannya lincah.
·         Benih ditebar setelah melalui proses aklimatisasi  untuk menghindari stres pada udang.

 
PERAWATAN/PEMELIHARAAN UDANG

1. Pengelolaan pakan : a). Pakan pellet komersial, dengan kandungan protein minimal 30%; b). Dosis : tahap tokolan yaitu 10% dari berat biomasa, dan menurun pada tahap selanjutnya hingga 3% dari berat total udang sesuai dengan umur udang yang dipelihara sampai panen ukuran udang konsumsi yaitu size 20-30.

2. Pengelolaan kualitas air : Secara garis besar meliputi : a). Sistim air mengalir selelu dipertahankan; b). Dilakukan pemupukan ulangan bila densitas plankton kurang optimal, yang ditandai dengan semakin cerahnya air; c). Kualitas air yang perlu dimonitor adalah suhu, pH, dan DO; d). Suhu yang baik berkisar antara 25-30 oC, pH sekitar 6,5-8,5, dan DO antara > 5 ppm.

CARA PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN

Setelah udang mencapai ukuran 20-30 ekor/kg, dilakukan pemanenan. Ada dua cara pemanenan yaitu : a). Panen sebagian; b). Penen total. Panen sebagian dilakukan bila masih ada udang yang ukurannya belum mencapai ukuran konsumsi/yang dikehendaki.  Caranya adalah dengan menyurutkan air hingga kedalaman 20-30 cm, kemudian udang dipanen menggunakan waring dengan mata jaring 4 mm.  Udang yang masih kecil (<30 ekor/kg) dikembalikan lagi untuk dilanjutkan pemeliharaannya. Panen total dilakukan setelah udang mencapai ukuran 20-30 ekor/kg. Dalam pemanenan sebaiknya kolam selalu dialiri air secukupnya agar kondisi udang tetap sehat.

Pengemasan dan pengangkutan udang hasil panen bisa dilakukan dalam keadaan mati maupun dalam keadaan hidup.  Dalam pengemasan dalam keadaan hidup, perlu dilakukan penurunan suhu agar tingkat metabolisme menurun, dengan demikian menurunkan tingkat aktifvitas udang dan menurunkan pengeluaran kotoran/feses. Pengemasan udang dalam keadaan segar dilakukan dalam wadah dan dicampur es curah. Sebelum dikemas, udang terlebih dahulu dicuci bersih. Penanganan/pengemasan dalam suhu dingin (prinsip rantai dingin) dan bersih merupakan sebagian realisasi princip penjagaan mutu udang segar yang sangat penting guna menjada mutu udang segar yang tinggi.  Pencucian dimaksudkan membersihkan kotoran dan lendir yang merupakan sumber penyakit.  Demikian pula suhu dingin untuk menghambat tingkat kemunduran mutu baik secara mikrobiologis (berkembangnya organisme pembusuk), maupun kemis (perombakan senyawa secara mimiawi).  Proses pengepakan udang galah dalam keadaan segar/fresh.


Gambar Pemanenan udang


Gambar Pengemasan dan pengangkutan

No comments:

Post a Comment