Monday, April 2, 2018

MENGENAL KEPITING DAN RAJUNGAN



MORFOLOGI

Rajungan merupakan yang paling terkenal sesudah kepiting bakau. Rajungan bisa mencapai ukuran 18 cm, capitnya kokoh, panjang, berduri-duri Rajungan dapat dikenali dari bentuk tubuhnya yang melebar melintang.  Golongan binatang ini mempunyai jenis yang dapat dimakan terbanyak diantara Crustacea lainnya. Binatang ini ada yang dapat berenang yakni yang ditandai oleh ujung pasang kaki terakhir yang pipih seperti dayung, sedangkan jenis lainnya hanya dapat merayap.

Kepiting/rajungan merupakan binatang berkaki sepuluh, sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan yang sepasang lagi yang paling belakang digunakan untuk bergerak. Perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek, atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting berwarna coklat bercampur hitam yang hidup di air payau, air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.

Kepiting termasuk keluarga udang (Crustacea). Kepiting yang banyak diperjual-belikan dipasaran adalah jenis kepiting besar atau kepiting bakau (Scylla serrata) dengan berat rata-rata sekitar 500 gr/ekor. Biasanya kepiting dijual masih dalam keadaan hidup dengan capitnya diikat tali plastic atau pelepah pisang.

Jenis kepiting yang diperdagangkan biasanya adalah kepiting jantan dan kepiting telur (betina). Perbedaan antara kepiting jantan dan telur adalah pada bentuk kulit bagian perut, dimana kepiting jantan memiliki bentuk kulit bagian perut melancip sedangkan kepiting betina bentuk kulit bagian perutnya melebar.

Gambar Perbedaan morfologi kepiting Jantan (kiri) dan Betina (kanan)

Dalam memilih produk kepiting, beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.      Memastikan kepiting masih dalam keadaan hidup. Hal ini dapat dilihat dengan memberikan rangsangan pada bagian mata. Bila mata masih berkedip dan sungut bergerak, artinya kepiting masih dalam keadaan hidup.
2.      Memastikan kepiting bertelur atau tidak dengan cara memperhatikan celah antara cangkang dengan rangka bagian perut. Dengan menekan sedikit rangka bagian perut akan terlihat lapisan telur berwarna jingga. Cara ini memerlukan keterampilan  dan kebiasaan.

KLASIFIKASI

Rajungan dalam dunia perdagangan dimasukkan kedalam satu kelompok yang sama dengan kepiting yaitu crabs.  Indonesia memang memilki bebrapa jenis rajungan yang kesemuanya dapat dimakan, tetapi tidak banyak dijumpai seperti rajungan biasa.


Klasifikasi rajungan adalah sebagai berikut :
Phylium           : Arthopoda
Class               : Crustacea
Sub Class        : Malacostraca
Ordo                : Decapoda
Family             : Portunidae
Sub Family      : Potunidae
Genus              : Portunus
Species            : Portunus pelagicus Linn


Sedangkan Klasifikasi Kepiting Bakau adalah sebagai berikut:
Phylum            : Artrhopoda
Class               : Crustacea
Subclass          : Malacostraca
Superordo       : Eucaridae
Ordo                : Decapoda
Family             : Portunidae
Genus              : Scylla
Species            : Scylla sp.
                          Scylla serrata
                          Scylla tranquebarica

KANDUNGAN GIZI

Kepiting dikenal sebagai salah satu makanan dari laut (seafood) yang digemari oleh masyarakat kita. Kepiting adalah sumber protein yang baik (mengandung sekitar 18-19.5 gram protein per 100 gram).

Tabel Kandungan gizi kepiting dan rajungan

POTENSI

Kepiting banyak dijumpai di daerah hutan bakau dan tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Oleh karena habitat dari kepiting di Indonesia umumnya di daerah Bakau, maka kepiting lebih dikenal dengan nama ”kepiting Bakau”. Sedangkan jenis kepting yang paling banyak ditemukan dan diperdagangkan adalah jenis Rajungan. Menurut jenisnya, Kepiting di Indonesia berjumlah 124 jenis.

Kepiting merupakan salah satu primadona perdagangan perikanan dewasa ini karena produk kepting sangat disenangi oleh masyarakat baik lokal maupun internasional terutama karena rasa dagingnya yang enak serta kandungan proteinnya yang tinggi.

Peluang pasar yang cukup besar dengan harga tinggi menyebabkan bisnis kepiting mulai berkembang di beberapa tempat seperti di Sulawesi Selatan, Cilacap, Medan dan lain-lain. Dengan target pemasaran lokal maupun ekspor. Negara tujuan ekspor antara lain: Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia,
Australia dan Prancis.

SEBARAN

Kepiting dan Rajungan memiliki tempat hidup diperairan pantai. Kepiting biasanya hidup dipantai yang berlumpur dan ditumbuhi pohon-pohon bakau sedangkan rajungan di pantai berpasir, pasir berlumpur dan di pulau berkarang. Rajungan banyak ditangkap di daerah-daerah seperti Bali, Muncar – Banyuwangi, Pasuruan, Lampung, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Barat, Sulawesi dan Aceh. Sedangkan Kepiting tersebar didaerah pantai dengan hutan mangrove yang masih ada seperti contohnya di daerah Sulawesi, Maluku dan Papua. 

Kepting bakau (Scylla serrata) memiliki nama yang berbeda-beda untuk setiap daerah baik di Indonesia maupun negara-negara lainnya di dunia. Penyebaran kepiting ini sendiri tersebar di wilayah Indo-Pasifik yang meliputi antara lain Indonesia, Malaysia, Cina, Filipina. Kepiting bakau ini hanya tersebar di perairan tropis atau pada perairan berkondisi tropis. Daerah sebarannya meliputi wilayah Indo-Pasifik, mulai dari pantai selatan dan timur Afrika Selatan, Mozambik, Iran, Pakistan, India, Sri Lanka, Bangladesh, negara-negara ASEAN, Cina, Jepang dan Taiwan. Kepiting juga ditemukan di pulau-pulau Lautan Pasifik mulai dari kepulauan Hawai di utara sampai ke Selandia Baru dan Australia bagian selatan. 

PEMANFAATAN

Kepting dan Rajungan sangat populer dengan rasanya yang enak dan bergizi, sehingga masyarakat berusaha untuk memenuhi permintaan pasar melalui produksi olahan-olahan berbahan baku Kepiting dan Rajungan. 

Jenis-jenis olahan kepiting dan rajungan antara lain:
1.      Pengalengan daging Rajungan/Kepiting
2.     Masakan-masakan berbahan dasar daging kepiting dan rajungan seperti sup, kepiting/rajungan bumbu khas Indonesia, dll
3.      Pengolahan limbah atau hasil samping seperti Petis Rajungan. 

Selain pengolahan menjadi produk olahan seperti disebutkan diatas, banyak masyarakat yang memanfaatkan Kepiting  untuk dipasarkan dalam bentuk hidup dengan tujuan restoran-restoran dan juga eskpor. Salah satu keunggulan dari kepiting hidup adalah harga yang tinggi, mudah dilakukan dan bagi konsumen merupakan keuntungan sendiri yaitu tidak memerlukan penanganan untuk menjaga mutu karena dalam bentuk hidup, kondisi kepting tidak akan busuk.

Download file :  Link1  |  Link2  |  Link3
Pass :  Link1  |  Link2  |  Link3

No comments:

Post a Comment