MORFOLOGI
Rajungan merupakan yang paling terkenal
sesudah kepiting bakau. Rajungan bisa mencapai ukuran 18 cm, capitnya kokoh,
panjang, berduri-duri Rajungan dapat dikenali dari bentuk tubuhnya yang melebar
melintang. Golongan binatang ini mempunyai
jenis yang dapat dimakan terbanyak diantara Crustacea lainnya. Binatang ini ada
yang dapat berenang yakni yang ditandai oleh ujung pasang kaki terakhir yang
pipih seperti dayung, sedangkan jenis lainnya hanya dapat merayap.
Kepiting/rajungan merupakan binatang
berkaki sepuluh, sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit
dan yang sepasang lagi yang paling belakang digunakan untuk bergerak. Perutnya
terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped
yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang
panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih
("phyllobranchiate"), yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat
pendek, atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax).
Tubuh dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan
dipersenjatai dengan sepasang capit. Kepiting berwarna coklat bercampur hitam
yang hidup di air payau, air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis.
Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting termasuk keluarga udang
(Crustacea). Kepiting yang banyak diperjual-belikan dipasaran adalah jenis
kepiting besar atau kepiting bakau (Scylla serrata) dengan berat rata-rata
sekitar 500 gr/ekor. Biasanya kepiting dijual masih dalam keadaan hidup dengan
capitnya diikat tali plastic atau pelepah pisang.
Jenis kepiting yang diperdagangkan
biasanya adalah kepiting jantan dan kepiting telur (betina). Perbedaan antara
kepiting jantan dan telur adalah pada bentuk kulit bagian perut, dimana
kepiting jantan memiliki bentuk kulit bagian perut melancip sedangkan kepiting
betina bentuk kulit bagian perutnya melebar.
Gambar Perbedaan
morfologi kepiting Jantan (kiri) dan Betina (kanan)
Dalam memilih produk kepiting, beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.
Memastikan
kepiting masih dalam keadaan hidup. Hal ini dapat dilihat dengan memberikan
rangsangan pada bagian mata. Bila mata masih berkedip dan sungut bergerak,
artinya kepiting masih dalam keadaan hidup.
2.
Memastikan
kepiting bertelur atau tidak dengan cara memperhatikan celah antara cangkang
dengan rangka bagian perut. Dengan menekan sedikit rangka bagian perut akan
terlihat lapisan telur berwarna jingga. Cara ini memerlukan keterampilan dan kebiasaan.
KLASIFIKASI
Rajungan dalam dunia perdagangan
dimasukkan kedalam satu kelompok yang sama dengan kepiting yaitu crabs. Indonesia memang memilki bebrapa jenis
rajungan yang kesemuanya dapat dimakan, tetapi tidak banyak dijumpai seperti
rajungan biasa.
Klasifikasi rajungan adalah sebagai
berikut :
Phylium
: Arthopoda
Class
: Crustacea
Sub Class :
Malacostraca
Ordo :
Decapoda
Family
: Portunidae
Sub Family : Potunidae
Genus
: Portunus
Species
: Portunus pelagicus Linn
Sedangkan Klasifikasi Kepiting Bakau
adalah sebagai berikut:
Phylum :
Artrhopoda
Class
: Crustacea
Subclass :
Malacostraca
Superordo
: Eucaridae
Ordo
: Decapoda
Family :
Portunidae
Genus :
Scylla
Species :
Scylla sp.
Scylla serrata
Scylla tranquebarica
KANDUNGAN
GIZI
Kepiting dikenal sebagai salah satu
makanan dari laut (seafood) yang digemari oleh masyarakat kita. Kepiting adalah
sumber protein yang baik (mengandung sekitar 18-19.5 gram protein per 100
gram).
Tabel Kandungan
gizi kepiting dan rajungan
POTENSI
Kepiting banyak dijumpai di daerah hutan
bakau dan tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Oleh karena habitat dari
kepiting di Indonesia umumnya di daerah Bakau, maka kepiting lebih dikenal
dengan nama ”kepiting Bakau”. Sedangkan jenis kepting yang paling banyak
ditemukan dan diperdagangkan adalah jenis Rajungan. Menurut jenisnya, Kepiting
di Indonesia berjumlah 124 jenis.
Kepiting merupakan salah satu primadona
perdagangan perikanan dewasa ini karena produk kepting sangat disenangi oleh
masyarakat baik lokal maupun internasional terutama karena rasa dagingnya yang
enak serta kandungan proteinnya yang tinggi.
Peluang pasar yang cukup besar dengan
harga tinggi menyebabkan bisnis kepiting mulai berkembang di beberapa tempat
seperti di Sulawesi Selatan, Cilacap, Medan dan lain-lain. Dengan target
pemasaran lokal maupun ekspor. Negara tujuan ekspor antara lain: Jepang,
Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia,
Australia dan Prancis.
SEBARAN
Kepiting dan Rajungan memiliki tempat
hidup diperairan pantai. Kepiting biasanya hidup dipantai yang berlumpur dan
ditumbuhi pohon-pohon bakau sedangkan rajungan di pantai berpasir, pasir
berlumpur dan di pulau berkarang. Rajungan banyak ditangkap di daerah-daerah
seperti Bali, Muncar – Banyuwangi, Pasuruan, Lampung, Sumatera Utara,
Kalimantan Timur dan Barat, Sulawesi dan Aceh. Sedangkan Kepiting tersebar
didaerah pantai dengan hutan mangrove yang masih ada seperti contohnya di
daerah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Kepting bakau (Scylla serrata) memiliki
nama yang berbeda-beda untuk setiap daerah baik di Indonesia maupun negara-negara
lainnya di dunia. Penyebaran kepiting ini sendiri tersebar di wilayah
Indo-Pasifik yang meliputi antara lain Indonesia, Malaysia, Cina, Filipina.
Kepiting bakau ini hanya tersebar di perairan tropis atau pada perairan
berkondisi tropis. Daerah sebarannya meliputi wilayah Indo-Pasifik, mulai dari
pantai selatan dan timur Afrika Selatan, Mozambik, Iran, Pakistan, India, Sri
Lanka, Bangladesh, negara-negara ASEAN, Cina, Jepang dan Taiwan. Kepiting juga
ditemukan di pulau-pulau Lautan Pasifik mulai dari kepulauan Hawai di utara
sampai ke Selandia Baru dan Australia bagian selatan.
PEMANFAATAN
Kepting dan Rajungan sangat populer dengan
rasanya yang enak dan bergizi, sehingga masyarakat berusaha untuk memenuhi
permintaan pasar melalui produksi olahan-olahan berbahan baku Kepiting dan
Rajungan.
Jenis-jenis olahan kepiting dan rajungan
antara lain:
1.
Pengalengan
daging Rajungan/Kepiting
2.
Masakan-masakan
berbahan dasar daging kepiting dan rajungan seperti sup, kepiting/rajungan
bumbu khas Indonesia, dll
3.
Pengolahan
limbah atau hasil samping seperti Petis Rajungan.
Download file : Link1 | Link2 | Link3
Pass : Link1 | Link2 | Link3
No comments:
Post a Comment