Monday, April 16, 2018

MENJAGA KESEHATAN UDANG GALAH



BIOSEKURITI

Biosekuriti adalah sistem pencegahan penyakit dalam budidaya, meliputi sarana yang harus tersedia dan prosedur yang harus dipatuhi baik para pekerja maupun orang lain yang masuk ke areal budidaya.  Beberapa sarana yang lazim ada untuk maksud tersebut antara lain: a). Pagar areal budidaya; b). Foot-bath (fasilitas cuci kaki yaitu bak diisi larutan kaporit 50-100 ppm; c). Hand-wash (fasilias cuci tangan); Dll.

MONITORING KESEHATAN UDANG

1. Tindakan Diagnosa
Monitoring kesehatan pada budidaya yang sedang berjalan adalah termasuk dalam tindakan Diagnosa Level 1, yang meliputi : a). pengamatan langsung terhadap Lingkungan; b). Perubahan tingkah laku dan gejala klinis.  
Bila diperlukan maka dapat dilanjutkan ke Diagnosa Level 2 yaitu pemeriksaan contoh di laboratorium.  Untuk dapat melaksanakan tindakan diagnosa level 1, diperlukan
pengetahuan tentang komponen yang menjadi pemicu timbulnya penyakit pada biota budidaya.

2. Komponen Pemicu Penyakit
Komponen pemicu penyakit adalah: inang (host), patogen (pathogen) dan lingkungan (environment). Penyakit akan terjadi jika terdapat interaksi diantara inang, patogen dan lingkungan. Semakin buruk ketiga komponen tersebut maka semakin hebat dan cepat penyakit yang diakibatkannya.

Gambar Hubungan inang, patogen dan lingkungan terhadap terjadinya
penyakit

3. Teknik Pengamatan Secara Visual
Teknik pengamatan secara visual ditujukan untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan/udang secara sederhana dan dapat dilakukan langsung di lapangan (on spot). Teknik tersebut sangat banyak membantu dalam penentuan penyakit yang ada dan memudahkan dalam pengendalian yang akan dilakukan. Teknik pemeriksaan ikan secara visual mencakup beberapa komponen mendasar yang harus dipahami oleh para praktisi perikanan termasuk antara lain: (a). Sejarah terjadinya penyakit; (b). Pengamatan lingkungan sekitar tempat pemeliharaan; (c). Pengamatan keadaan media pemeliharaan; (d). Pengamatan di lapangan secara umum.

4. Pemeriksaan gejala klinis udang sakit di lapangan sebagai sampel
Gejala klinis ikan yang diduga sakit harus juga dilakukan, yakni dengan mengambil sampel ikan tersebut dengan cara mengamati gejala klinisnya seperti, adanya luka, ikan gelisah dan menggosok-gosokkan ke substrat/dinding wadah, pucat, tidak banyak bergerak, nafsu makan menurun, megap-megap dipermukaan, dsb.

5. Pemeriksaan mikroskopis di lapangan
Jika memungkinkan pemeriksaan mikroskopis juga dilakukan, dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 hingga 400x. Indikasi yang diharapkan adalah menduga adanya patogen tertentu seperti protozoa, jamur, atau bahkan bakteri meski tidak dapat secara langsung. Dapat dengan mengirim sample ke laboratorium terdekat. 

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT

Penyakit merupakan salah satu faktor pembatas keberhasilan pembenihan udang galah. Penyakit yang biasa timbul pada udang galah adalah antara lain adalah :
a)      Penyakit bakterial yang berupa Vibrio sp. dengan ditandai oleh :
·         semacam stress,
·         fluorisensi pada larva yang mati; dan
·         terjadi kematian massal dalam waktu yang singkat.
Untuk mencegah terjadinya serangan bakterial perlu adanya “Chlorinisasi” media dan pengeringan fasilitas selama 7 hari, jika sudah terserang pengobatannya menggunakan Furozolidone dengan dosis 1015 ppm, dengan cara perendaman selama 3 hari.
b)    Black Spot.  Timbul bintik hitam yang disebebkan oleh bakteri, .  Banyak menyebabkan kematian serta penurunan mutu udang.  Cara mengatasi adalah dengan pemberian obat-batan anti bakterial yang diaplikasikan secara oral melalui pakan.  dan diikuti dengan berkembangnya jamur pada tubuhnya.
c)    Udang terserang penyakit dengan tubuh warna kehijauan, berlumut pada tubuhnya. Lumut warna hijau yang menempel pada udang merupakan akumulasi beberapa organisme terutama dari jenis-jenis protozoa, yaitu Vorticela sp., Epistylis sp., dan Acineta sp. Aplikasi obat-obatan pembasmi alga yang dikombinasikan dengan pembersihan dasar kolam serta perbaikan kualitas air  akan dapat mengurangi serangan penyakit ini. 

Gambar Udang terserang penyakit hijau lumut

Gambar Udang terserang penyakit ekor putih

TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP TIMBULNYA PENYAKIT.

Beberapa hal yang perlu dilakukan agar penyakit tidak berkembang antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Menerapkan biosekuriti, baik di pintu-pintu masuk maupun dalam proses budidaya ;
  2. Memastikan bahwa air pasok bebas pencemaran, bebas dari organisme penyakit, termasuk yang dibawa oleh carriers (binatang lain baik ikan dll.);
  3. Mengkarantina udang yang masuk dari luar;
  4. Padat tebar jangan terlalu tinggi;
  5. Menjaga lingkungan budidaya agar selalu dalam keadaan prima dan menangani limbah budidaya demikian rupa hingga tidak mencemari lingungan sekitarnya;
  6. Mengadministrasikan/mendokumentasikan proses produksi dan treatmen-treatmen yang dilakukan;

Dalam pengelolaan kesehatan, pada dasarnya penggunaan bahan-bahan kimia dan obat-obatan untuk tindakan pencegahan penyakit ditekan seminimal mungkin. Jenis-jenis bahan kimia yang dilarang tidak digunakan. Air buang bekas pengobatan atau tindakan desinfeksi dll harus ditangani agar supaya tidak mencemari lingkungan termasuk masuknya ke dalam tanah. Adapun bahan kimia dan obat-obatan yang direkomendasikan atau bisa ndipergunakan antara lain adalah oksitetrasiklin, furazolidon, tetrasiklin, formalin dan kaporit.


Download file :  Link1  |  Link2  |  Link3  |  Link4  |  Link5
Pass :  Link1  |  Link2  |  Link3  |  Link4  |  Link5

No comments:

Post a Comment