PANEN
1.
Eucheuma sp.
Setelah penanaman dan masa pemeliharaan
yang telah ditentukan maka tibalah waktu panen. Waktu yang diperlukan tanaman
dalam mencapai tingkat kandungan bahan utamamaksimal merupakan patokan dalam
menentukan waktu panen. Rumput laut Kappaphycus/eucheuma sp. Memiliki kandungan
karagenan yang optimal setelahmencapai 45 hari, sehingga pemanenan rumput laut
sebaiknya dilakukan setelahberumur 45 hari. Tetapi panen rumput laut untuk
digunakan sebagi bibit dilakukan padaumur tanaman berkisar 25-35 hari seperti
yang diuraikan sebelumnya. Apabila panen dilakukan pada umur kurang dari 45
hari pemeliharaan maka rumputlaut yang dihasilkan akan berkualitas rendah. Hal
ini dikarenakan karagenan yangdikandungnya menjadi rendah dan kekuatan gel (gel
streangth) juga akan rendah, tetapikadar airnya tinggi. Kondisi tersebut tidak
dikehendaki oleh industry pengolah rumputlaut, atau akan dihargai sangat rendah
atau bahkan tidak akan dibeli. Beberapa hasilpenelitian menunjukan bahwa
budidaya kappachycus sp. Pada umur 45 harimemperlihatkan kandungan karagenan
47% dan selanjutnya hanya terjadi peningkatankaragenan yang tidak signifikan
sehingga pemanenan sebaiknya dilakukan setelah 45hari. Apabial pemeliharaan
masih tetap dilakukan berarti hanya akan menambah biayaoperasional budidaya.
Panen selektif : dilakukan, dengan cara
memotong tanaman secara langsung tanpa melepas ikatan dari tali ris. Keuntungan
cara ini adalah penghematan tali raffia pengikat rumput laut namun memerlukan
waktu kerja yang relatif lama. Pemotongan sebaiknya menggunakan alat pemotong
yang tajam agar tidak merusak jaringan thalus sehingga akan muncul percabangan
thalus yang baik. Sisa pangkal tanaman akan diberiakn tumbuh kembali untuk
membentuk tanamn baru. Berdasarkan informasi yang ada, panen selektif umumnya
hanya dapat dilakukan selam tiga kali dan setelah itu sebaiknya dilakukan panen
secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena pangkal tali rumput laut yang
tersisa semakin tua sehingga cendrung pertumbuhannya akan lambat.
Panen total : cara panen keseluruhan
dilakukan dengan mengangkat seluruh tanaman sekaligus, sehingga waktu kerja
yang diperlukan relatif lebih singkat dibanding cara panen sebelumnya.
Sebaliknya, penanaman bibit selanjutnya harus dilakukan dari awal dengan
mengikat bibit ke tali risdan memasangnya kembali kelokasi budidaya.
Panen rumput laut secara keseluruhan pada
metode lepas dasar, rakit apungdan longline dilakukan dengan cara : a). Sebelum
di panen, rumput laut dibersihkan dari kotoran atau tanaman lain yang menempel,
dimana kegiatan tersebut umumnya dilakukan pada pagi hari; b). Tal iris yang
akan dipanen dilepaskan dari bamboo atau tali utama, kemudian digulung secara
perlahan agar tali ris tidak saling terkait; c). Gulungan tali ris yang berisi
ikatan rumput laut diletakan disampan atau wadah transportasi lainya; d).
Rumput laut dibawa kedaratan untuk di lepaskan ikatan rumput laut dari tali ris
secara keseluruhan atau hasil ikatan di lepas setelah itu jemur total; e).
Hasil panen segerah dijemur sampai kering atau disesuaikan dengan cara penjemuran
yang dipilih; f). Ukuran hasil panen minimal 200 gr/rumpun.
2.
Gracilaria sp
Pada saat panen, air tambak tidak perlu
dikeluarkan, apalagi bila tanam dengan sistem polikultur bersama bandeng, dan atau udang. Cara panennta
sebagai berikut: a). Angkat tanaman yang berada didasar tambak menggunakan
tangan; b). Bilas rumput laut dengan air tambak untuk menurunkan jumlah lumpur
dan kotoran lainya. Kemudian, petik thalus muda yang selanjutnya diguanakan sebagai
bibit. Masukan tahalus tua dan muda dala wadah terpisah. Tempat hasil panen
dapat menggunakan rakit/perahu/ranjang berpelampung atau wadh lainya. Thalus
muda dapat langsung ditebar kembali secara merat dengan berat rumput sekitar
seratus gram; c). Angkut rumput laut (thalus tua) yang telah dibilas kepinggir
tambak dan dapat di tempatkan dipinggir tambak untuk kemudiaan dijemur; d).
Sebaiknya, rumput laut tidak terkontaminasi oleh kotoran, seperti lumpur, jenis
rumput lain, dan binatang (siput) agar tidak merusak kualitanya; e).
Disarankan, gracilaria dipanen dengan cara dipetik atau disisahkan sedikit
untuk dikembangkan lebih lanjut. Panen pertama dilakukan pada saat rumput laut berumur
2-2,5 bulan dari satu hektar gracilaria dapat diperoleh hasil sebanya 1.500-2000
kg rumput laut kering/musim tanam.
PENANGANAN
PASCA PANEN
Seperti telah disebutkan diatas, kualitas
rumput laut dipenghuni oleh tiga hal penting, yaitu teknik budidaya umur panen,
dan penangan pascapanen. Penanganan pascapanen merupakan merupakan kegiatan
atau proses yang dimulai sejak setelah tanam dipanen, yaitu meliputi pencucian,
pengeringan, pembersihan kotoran atau garam (sortasi), pengepakan, pengangkutan
dan penyimpanan.
1.
Pencucian
Rumput laut Eucheuma sp. Dicuci dengan air
laut pada saat panen sebelum diangkat kedarat. Sementara, rumput laut jenis
gracilaria sp. Perlu dicuci dengan air tambak hingga lumpur dan kotoran lainya
yang melekat terlepas, saat sebelum diangkat dan dikeringkan.
2.
Pengeringan atau penjemuran
Rumput laut yang telah bersih dikeringkan
dengan cara dijemur diatas para-para bambu atau diatas plastic, terpal, atau
jarring sehingga tidak terkontaminasi oleh tanam atau pasir. Pada kondisi
matahari baik, rumput laut akan kering dalam waktu 2-3 hari. Kadar air dalam
rumput laut yang harus dicapai dalam pengeringan berkisar 14-18% untuk jenis
gracilaria sp.,sedangkan 31-35% untuk jenis Eucheuma sp. Selama pengeringan,
kedua jenbis rumput kaut dia atas tidak boleh terkena air tawar baik air hujan
maupu air embun.
3.
Pembersihan Kotoran atau Garam (sortasi)
Pada saat di keringkan atau di jemur akan
terjadi penguapan air laut dari lumpur laut yang membentuk butiran garam yang
melekat dipermukaan thalusnya. Butiran garam tersebut perlu dibuang dengan cara
mengayak atau mengaduk-ngaduk rumput laut kering sehingga butiran garam turun.
Apabila masih banyak butiran garam melekat pada butiran garam tersebut akan
kembali mengisap uap air diudara sehingga rumput laut menjadi lembab kembali
dan dapat menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Selain itu, kotoran
lain, seperti tali raffia atau jenis rumput laut lainya yang melekat harus dibuang.
Rumput laut dikatakan kualitas baik bila total garam dan kotoran yang melekat tidak
lebih dari 3-5% sesuai dengan permintaan industri.
4.
Pengepakan
Rumput laut yang sudah kering dan bersih
dimasukan kedalam karung plastic besar, seberat 70-90 kg/karung. Apabila akan
dilakukan pengangkutan menggunakan kontener melalui kapal kargo, rumput laut
yang kemas, perlu dipress dengan berat masing-masing 50 kg. kemudian, rumput laut tersebut di
bungkus plastic (seperti karung plastic supaya memudahkan dan menghemat tempat
dalam penyimpanan, dan pengangkutran, disamping juga akan menghemat biaya
transportasi.
5.
Pengangkutan
Selama proses pengangkutan, rumput laut
harus dijaga agar tidak terkena air tawar maupun air laut. Kualitas rumput laut
yang terkena air akan menurun dalam penyimpanan, bahkan bisa rusak atau hancur
bila kondisi tersebut berlangsung dalam waktu lama.
6.
Penyimpanan atau penggudangan
Dalam penyimpanan, senantiasa rumput laut
dijaga agar tidak terkena air tawar. Oleh karena itu, atap gudang tidak boleh
bocor dan sirkulasi udara dalam gudang harus cukup baik. Tumpukan kemasan
rumput laut diberi alas papan dan kayu agar tidak lembab.
Gambar Panen dari
metode long line
Gambar Pelepasan
dari tali pengikat
Gambar Penjemuran
tanpa tali pengikat diatas nampan penjemur
No comments:
Post a Comment