Monday, April 23, 2018

PANEN DAN PASCA PANEN RUMPUT LAUT



PANEN

1. Eucheuma sp.
Setelah penanaman dan masa pemeliharaan yang telah ditentukan maka tibalah waktu panen. Waktu yang diperlukan tanaman dalam mencapai tingkat kandungan bahan utamamaksimal merupakan patokan dalam menentukan waktu panen. Rumput laut Kappaphycus/eucheuma sp. Memiliki kandungan karagenan yang optimal setelahmencapai 45 hari, sehingga pemanenan rumput laut sebaiknya dilakukan setelahberumur 45 hari. Tetapi panen rumput laut untuk digunakan sebagi bibit dilakukan padaumur tanaman berkisar 25-35 hari seperti yang diuraikan sebelumnya. Apabila panen dilakukan pada umur kurang dari 45 hari pemeliharaan maka rumputlaut yang dihasilkan akan berkualitas rendah. Hal ini dikarenakan karagenan yangdikandungnya menjadi rendah dan kekuatan gel (gel streangth) juga akan rendah, tetapikadar airnya tinggi. Kondisi tersebut tidak dikehendaki oleh industry pengolah rumputlaut, atau akan dihargai sangat rendah atau bahkan tidak akan dibeli. Beberapa hasilpenelitian menunjukan bahwa budidaya kappachycus sp. Pada umur 45 harimemperlihatkan kandungan karagenan 47% dan selanjutnya hanya terjadi peningkatankaragenan yang tidak signifikan sehingga pemanenan sebaiknya dilakukan setelah 45hari. Apabial pemeliharaan masih tetap dilakukan berarti hanya akan menambah biayaoperasional budidaya.

Panen selektif : dilakukan, dengan cara memotong tanaman secara langsung tanpa melepas ikatan dari tali ris. Keuntungan cara ini adalah penghematan tali raffia pengikat rumput laut namun memerlukan waktu kerja yang relatif lama. Pemotongan sebaiknya menggunakan alat pemotong yang tajam agar tidak merusak jaringan thalus sehingga akan muncul percabangan thalus yang baik. Sisa pangkal tanaman akan diberiakn tumbuh kembali untuk membentuk tanamn baru. Berdasarkan informasi yang ada, panen selektif umumnya hanya dapat dilakukan selam tiga kali dan setelah itu sebaiknya dilakukan panen secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena pangkal tali rumput laut yang tersisa semakin tua sehingga cendrung pertumbuhannya akan lambat.

Panen total : cara panen keseluruhan dilakukan dengan mengangkat seluruh tanaman sekaligus, sehingga waktu kerja yang diperlukan relatif lebih singkat dibanding cara panen sebelumnya. Sebaliknya, penanaman bibit selanjutnya harus dilakukan dari awal dengan mengikat bibit ke tali risdan memasangnya kembali kelokasi budidaya.

Panen rumput laut secara keseluruhan pada metode lepas dasar, rakit apungdan longline dilakukan dengan cara : a). Sebelum di panen, rumput laut dibersihkan dari kotoran atau tanaman lain yang menempel, dimana kegiatan tersebut umumnya dilakukan pada pagi hari; b). Tal iris yang akan dipanen dilepaskan dari bamboo atau tali utama, kemudian digulung secara perlahan agar tali ris tidak saling terkait; c). Gulungan tali ris yang berisi ikatan rumput laut diletakan disampan atau wadah transportasi lainya; d). Rumput laut dibawa kedaratan untuk di lepaskan ikatan rumput laut dari tali ris secara keseluruhan atau hasil ikatan di lepas setelah itu jemur total; e). Hasil panen segerah dijemur sampai kering atau disesuaikan dengan cara penjemuran yang dipilih; f). Ukuran hasil panen minimal 200 gr/rumpun.

2. Gracilaria sp
Pada saat panen, air tambak tidak perlu dikeluarkan, apalagi bila tanam dengan sistem polikultur bersama  bandeng, dan atau udang. Cara panennta sebagai berikut: a). Angkat tanaman yang berada didasar tambak menggunakan tangan; b). Bilas rumput laut dengan air tambak untuk menurunkan jumlah lumpur dan kotoran lainya. Kemudian, petik thalus muda yang selanjutnya diguanakan sebagai bibit. Masukan tahalus tua dan muda dala wadah terpisah. Tempat hasil panen dapat menggunakan rakit/perahu/ranjang berpelampung atau wadh lainya. Thalus muda dapat langsung ditebar kembali secara merat dengan berat rumput sekitar seratus gram; c). Angkut rumput laut (thalus tua) yang telah dibilas kepinggir tambak dan dapat di tempatkan dipinggir tambak untuk kemudiaan dijemur; d). Sebaiknya, rumput laut tidak terkontaminasi oleh kotoran, seperti lumpur, jenis rumput lain, dan binatang (siput) agar tidak merusak kualitanya; e). Disarankan, gracilaria dipanen dengan cara dipetik atau disisahkan sedikit untuk dikembangkan lebih lanjut. Panen pertama dilakukan pada saat rumput laut berumur 2-2,5 bulan dari satu hektar gracilaria dapat diperoleh hasil sebanya 1.500-2000 kg rumput laut kering/musim tanam.

PENANGANAN PASCA PANEN

Seperti telah disebutkan diatas, kualitas rumput laut dipenghuni oleh tiga hal penting, yaitu teknik budidaya umur panen, dan penangan pascapanen. Penanganan pascapanen merupakan merupakan kegiatan atau proses yang dimulai sejak setelah tanam dipanen, yaitu meliputi pencucian, pengeringan, pembersihan kotoran atau garam (sortasi), pengepakan, pengangkutan dan penyimpanan.

1. Pencucian
Rumput laut Eucheuma sp. Dicuci dengan air laut pada saat panen sebelum diangkat kedarat. Sementara, rumput laut jenis gracilaria sp. Perlu dicuci dengan air tambak hingga lumpur dan kotoran lainya yang melekat terlepas, saat sebelum diangkat dan dikeringkan.

2. Pengeringan atau penjemuran
Rumput laut yang telah bersih dikeringkan dengan cara dijemur diatas para-para bambu atau diatas plastic, terpal, atau jarring sehingga tidak terkontaminasi oleh tanam atau pasir. Pada kondisi matahari baik, rumput laut akan kering dalam waktu 2-3 hari. Kadar air dalam rumput laut yang harus dicapai dalam pengeringan berkisar 14-18% untuk jenis gracilaria sp.,sedangkan 31-35% untuk jenis Eucheuma sp. Selama pengeringan, kedua jenbis rumput kaut dia atas tidak boleh terkena air tawar baik air hujan maupu air embun.

3. Pembersihan Kotoran atau Garam (sortasi)
Pada saat di keringkan atau di jemur akan terjadi penguapan air laut dari lumpur laut yang membentuk butiran garam yang melekat dipermukaan thalusnya. Butiran garam tersebut perlu dibuang dengan cara mengayak atau mengaduk-ngaduk rumput laut kering sehingga butiran garam turun. Apabila masih banyak butiran garam melekat pada butiran garam tersebut akan kembali mengisap uap air diudara sehingga rumput laut menjadi lembab kembali dan dapat menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Selain itu, kotoran lain, seperti tali raffia atau jenis rumput laut lainya yang melekat harus dibuang. Rumput laut dikatakan kualitas baik bila total garam dan kotoran yang melekat tidak lebih dari 3-5% sesuai dengan permintaan industri.

4. Pengepakan
Rumput laut yang sudah kering dan bersih dimasukan kedalam karung plastic besar, seberat 70-90 kg/karung. Apabila akan dilakukan pengangkutan menggunakan kontener melalui kapal kargo, rumput laut yang kemas, perlu dipress dengan berat masing-masing  50 kg. kemudian, rumput laut tersebut di bungkus plastic (seperti karung plastic supaya memudahkan dan menghemat tempat dalam penyimpanan, dan pengangkutran, disamping juga akan menghemat biaya transportasi.

5. Pengangkutan
Selama proses pengangkutan, rumput laut harus dijaga agar tidak terkena air tawar maupun air laut. Kualitas rumput laut yang terkena air akan menurun dalam penyimpanan, bahkan bisa rusak atau hancur bila kondisi tersebut berlangsung dalam waktu lama.



6. Penyimpanan atau penggudangan
Dalam penyimpanan, senantiasa rumput laut dijaga agar tidak terkena air tawar. Oleh karena itu, atap gudang tidak boleh bocor dan sirkulasi udara dalam gudang harus cukup baik. Tumpukan kemasan rumput laut diberi alas papan dan kayu agar tidak lembab.

Gambar Panen dari metode long line

Gambar Pelepasan dari tali pengikat

Gambar Penjemuran tanpa tali pengikat diatas nampan penjemur

Gambar Membongkar hasil panen untuk penjemuran




Download file :  Link1  |  Link2  |  Link3  |  Link4  |  Link5
Pass :  Link1  |  Link2  |  Link3  |  Link4  |  Link5
 

No comments:

Post a Comment