Rumput laut yang sangat populer
dibudidayakan di laut saat ini adalah kelompok penghasil karaginan
(karagenofit) yaitu Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum (ilmuwan lebih
banyak menyebut Kappaphycus alvarezii dan E. denticulatum). Eucheuma cottonii
lebih dikenal dengan rumput laut kotoni mempunyai dua varietas coklat dan
hijau, sedangkan E. spinosum di berbagai daerah disebut beda-beda antara lain :
Agar-agar geser (Seram), agar-agar kasar (Makasar), agar-agar patah tulang
(Kep. Seribu), agar-agar kembang (Sulawesi Tengah).
PEMILIHAN
LOKASI
Langkah pertama sebagai kunci utama
keberhasilan usaha budidaya rumput adalah pemilihan lokasi yang tepat, hal ini
dapat dimengerti karena pertumbuhan rumput laut ditentukan oleh kondisi
perairan yang sesuai. Persyaratan umum lokasi : a). Relatif jauh dari muara
sungai; b). Perairan tidak tercemar; c). Secara alami terdapat pertumbuhan
rumput laut atau lamun; d). Dasar perairan sebaiknya pasir berbatu karang; e).
Peruntukan lokasi diatur oleh Rencana Umum Tata Ruang Daerah/wilayah; f).
Fluktuasi tahunan kualitas air: suhu 26-32 oC, salinitas 28-34
g/liter, pH 7-8,5.
PENYEDIAAN
BIBIT
Penyediaan bibit yang baik merupakan salah
satu kegiatan yang sangat menentukan keberhasilan usaha. Bibit yang tersedia
dalam jumlah yang memadai, berkualitas dan berkesinambungan merupakan salah
satu kunci sukses usaha. Penyediaan bibit bisa berasal dari alam, budidaya atau
kebun bibit. Bibit perlu diseleksi dengan kriteria : a). Umur bibit antara
25-30 hari; b). Bobot 50-100 g setiap titik ikat; c). Bercabang banyak, rimbun
dan runcing; d). Tidak terdapat bercak-bercak dan terkelupas; e). Warna
spesifik (cerah) khas rumput laut; f). Tidak terkena penyakit.
PENGIKATAN
BIBIT
Pengikatan bibit sebaiknya dilakukan cepat
setelah bibit tersedia. Pengikatan bibit dikenal ada tiga cara yaitu :
- Cara simpul pita biasanya menggunakan tali rafia mudah dikerjakan tetapi tali raffia tidak tahan lama sehingga harus sering diganti.
- Cara loop pendek pengikatan bibit lebih kaku tetapi cara pemasangan lebih cepat dan lebih kuat.
- Cara loop panjang pengikatan bibit lebih mudah tetapi mudah terbelit bila arus relatif besar.
Cara pengikatan bibit dilakukan sebagai
berikut : a). Bibit diikatkan pada tali titik berjarak 25 cm – 30 cm dengan
berat 50 – 100 gr setiap titik ikat; b). Pengikatan dengan simpul pita
pengikatan dilakukan sedikit longgar; c). Pengikatan bibit dilakukan didarat,
tempat yang teduh dan bersih atau langsung di laut pada metode lepas dasar; d).
Bibit dijaga dalam keadaan basah atau lembab.
PRODUKSI
1.
Metode Lepas Dasar
Metode lepas dasar adalah cara menumbuhkan
rumput laut diatas dasar perairan (10-50 cm) dengan menggunakan tali yang
diikatkan pada patok yang dipasang secara teratur. Areal yang digunakan untuk
metode ini sebaiknya diatas lahan yang relatif datar agar dapat dipasang patok
yang berbentuk segi empat, jarak antara patok 25-30 cm, tinggi patok diatas
permukaan dasar perairan, 40% dari panjang patok dan yang tertamam didasar
perairan 60%, jarak tali utama dari dasar perairan minimal 10 cm.
1). Peralatan : a). Tali utama yang
menghubungkan patok dengan patok adalah multifilament polyethilene (PE) ukuran
6 mm; b). Tali ris utama dan tali ris bentang multifilament polythilene (PE) 4
mm; c). Patok kayu atau bambu berdiameter minimal 5 cm; d). Patok besi
berdiameter minimal 2 cm; e). Keranjang; f). Tali rafia.
2). Penanaman : Bibit yang telah diikat
pada tali titik segera diikatkan pada tali ris yang telah disediakan dengan
jarak 15 cm sampai 30 cm dipasang pada saat surut.
3). Pemeliharaan : a). Kontrol secara
rutin dilakukan untuk memantau perkembangan bibit yang ditanam dan hama
penyakit; b). Penyulaman dilakukan pada minggu pertama jika ada bibit yang
rontok ataupun lepas; c). Penyiangan setiap minggu jika ada gulma; d).
Membersihkan benda asing yang menempel pada rumput laut; e). Pemeliharaan
dilakukan minimal 45 hari.
Gambar Posisi patok
di dasar perairan
Gambar Metode lepas
dasar
2.
Metode Long-line
Metode long-line adalah cara
membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat permukaan perairan
dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain
dengan panjang 25-50 m, dapat dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dalam
bentuk segiempat dengan bantuan pelampung dan jangkar.
1). Konstruksi Berbingkai : a). Konstruksi
terbuat dari tali utama yang disusun membentuk segiempat berukuran minimal
25x100 meter, maximal 50x100 meter dan pada setiap sudut dipasang pelampung
utama; b). Setiap 25 meter pada sisi 100 meter diberi tali pembantu dan
pelampung pembantu yang berfungsi mempertahankan ukuran konstruksi; c). Tali
ris bentang dengan panjang 25x50 meter diikatkan pada tali utama berjumlah 99
tali ris bentang dengan jaral 100 cm; d). Pada setaiap tali ris bentang
dipasang minimal 125 titik, maksimal 250 titik dengan jarak antara titik
minimal 20 cm; e). Konstruksi tersebut diapungkan dipermukaan air dan
ditambatkan dilokasi menggunakan pemberat jangkar disetiap ujung sudut dan
pelampung pembantu; f). Pelampung ris bentang diikat pada tali ris bentang
masing-masing 5-10 buah.
2). Konstruksi Lajur : a). Konstruksi tali
ris bentang dengan panjang 50-100 meter yang kedua ujungnya diberi pelampung; b).
Konstruksi tersebut diikat dengan tali jangkar atau tali pancang dengan panjang
tali jangkar 3kali kedalaman perairan; c). Pada tali ris bentang dipasang
pelampung berjarak 2-3 meter.
Gambar Konstruksi
long line berbingkai
Gambar Konstruksi
lajur
3.
Metode Rakit Bambu Apung
Metode rakit bambu apung adalah cara
membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat dengan permukaan
perairan dengan menggunakan tali yang diikatkan pada konstruksi rakit bambu
apung.
Konstruksi terdiri dari : a). Bambu :
Berumur tua diameter 8-10 cm, lurus dan tidak pecah; b). Tali jangkar : Tali
polyethylene (PE) minimal 4 mm; c). Tali ris bentang : Tali polyethylene (PE) 2
mm atau tali raffia panjang minimal 40 cm; d. Jangkar : Beton, besi, batu,
karung berisi pasir dengan berat minimal 50 kg /buah atau pancang minimal 2
buah.
Gambar Konstruksi
rakit bambu apung ukuran 7m x 8m (tampak atas)
Gambar Konstruksi
rakit bambu apung ukuran 7m x 8m (tampak samping)
No comments:
Post a Comment