Monday, January 15, 2018

BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI LAUT



Rumput laut yang sangat populer dibudidayakan di laut saat ini adalah kelompok penghasil karaginan (karagenofit) yaitu Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum (ilmuwan lebih banyak menyebut Kappaphycus alvarezii dan E. denticulatum). Eucheuma cottonii lebih dikenal dengan rumput laut kotoni mempunyai dua varietas coklat dan hijau, sedangkan E. spinosum di berbagai daerah disebut beda-beda antara lain : Agar-agar geser (Seram), agar-agar kasar (Makasar), agar-agar patah tulang (Kep. Seribu), agar-agar kembang (Sulawesi Tengah).

PEMILIHAN LOKASI

Langkah pertama sebagai kunci utama keberhasilan usaha budidaya rumput adalah pemilihan lokasi yang tepat, hal ini dapat dimengerti karena pertumbuhan rumput laut ditentukan oleh kondisi perairan yang sesuai. Persyaratan umum lokasi : a). Relatif jauh dari muara sungai; b). Perairan tidak tercemar; c). Secara alami terdapat pertumbuhan rumput laut atau lamun; d). Dasar perairan sebaiknya pasir berbatu karang; e). Peruntukan lokasi diatur oleh Rencana Umum Tata Ruang Daerah/wilayah; f). Fluktuasi tahunan kualitas air: suhu 26-32 oC, salinitas 28-34 g/liter, pH 7-8,5.

PENYEDIAAN BIBIT

Penyediaan bibit yang baik merupakan salah satu kegiatan yang sangat menentukan keberhasilan usaha. Bibit yang tersedia dalam jumlah yang memadai, berkualitas dan berkesinambungan merupakan salah satu kunci sukses usaha. Penyediaan bibit bisa berasal dari alam, budidaya atau kebun bibit. Bibit perlu diseleksi dengan kriteria : a). Umur bibit antara 25-30 hari; b). Bobot 50-100 g setiap titik ikat; c). Bercabang banyak, rimbun dan runcing; d). Tidak terdapat bercak-bercak dan terkelupas; e). Warna spesifik (cerah) khas rumput laut; f). Tidak terkena penyakit.

PENGIKATAN BIBIT

Pengikatan bibit sebaiknya dilakukan cepat setelah bibit tersedia. Pengikatan bibit dikenal ada tiga cara yaitu :
  • Cara simpul pita biasanya menggunakan tali rafia mudah dikerjakan tetapi tali raffia tidak tahan lama sehingga harus sering diganti.
  • Cara loop pendek pengikatan bibit lebih kaku tetapi cara pemasangan lebih cepat dan lebih kuat.
  • Cara loop panjang pengikatan bibit lebih mudah tetapi mudah terbelit bila arus relatif besar.


Cara pengikatan bibit dilakukan sebagai berikut : a). Bibit diikatkan pada tali titik berjarak 25 cm – 30 cm dengan berat 50 – 100 gr setiap titik ikat; b). Pengikatan dengan simpul pita pengikatan dilakukan sedikit longgar; c). Pengikatan bibit dilakukan didarat, tempat yang teduh dan bersih atau langsung di laut pada metode lepas dasar; d). Bibit dijaga dalam keadaan basah atau lembab.

PRODUKSI

1. Metode Lepas Dasar
Metode lepas dasar adalah cara menumbuhkan rumput laut diatas dasar perairan (10-50 cm) dengan menggunakan tali yang diikatkan pada patok yang dipasang secara teratur. Areal yang digunakan untuk metode ini sebaiknya diatas lahan yang relatif datar agar dapat dipasang patok yang berbentuk segi empat, jarak antara patok 25-30 cm, tinggi patok diatas permukaan dasar perairan, 40% dari panjang patok dan yang tertamam didasar perairan 60%, jarak tali utama dari dasar perairan minimal 10 cm.

1). Peralatan : a). Tali utama yang menghubungkan patok dengan patok adalah multifilament polyethilene (PE) ukuran 6 mm; b). Tali ris utama dan tali ris bentang multifilament polythilene (PE) 4 mm; c). Patok kayu atau bambu berdiameter minimal 5 cm; d). Patok besi berdiameter minimal 2 cm; e). Keranjang; f). Tali rafia.

2). Penanaman : Bibit yang telah diikat pada tali titik segera diikatkan pada tali ris yang telah disediakan dengan jarak 15 cm sampai 30 cm dipasang pada saat surut.

3). Pemeliharaan : a). Kontrol secara rutin dilakukan untuk memantau perkembangan bibit yang ditanam dan hama penyakit; b). Penyulaman dilakukan pada minggu pertama jika ada bibit yang rontok ataupun lepas; c). Penyiangan setiap minggu jika ada gulma; d). Membersihkan benda asing yang menempel pada rumput laut; e). Pemeliharaan dilakukan minimal 45 hari.

Gambar Posisi patok di dasar perairan


Gambar Metode lepas dasar

2. Metode Long-line
Metode long-line adalah cara membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain dengan panjang 25-50 m, dapat dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dalam bentuk segiempat dengan bantuan pelampung dan jangkar.

1). Konstruksi Berbingkai : a). Konstruksi terbuat dari tali utama yang disusun membentuk segiempat berukuran minimal 25x100 meter, maximal 50x100 meter dan pada setiap sudut dipasang pelampung utama; b). Setiap 25 meter pada sisi 100 meter diberi tali pembantu dan pelampung pembantu yang berfungsi mempertahankan ukuran konstruksi; c). Tali ris bentang dengan panjang 25x50 meter diikatkan pada tali utama berjumlah 99 tali ris bentang dengan jaral 100 cm; d). Pada setaiap tali ris bentang dipasang minimal 125 titik, maksimal 250 titik dengan jarak antara titik minimal 20 cm; e). Konstruksi tersebut diapungkan dipermukaan air dan ditambatkan dilokasi menggunakan pemberat jangkar disetiap ujung sudut dan pelampung pembantu; f). Pelampung ris bentang diikat pada tali ris bentang masing-masing 5-10 buah.

2). Konstruksi Lajur : a). Konstruksi tali ris bentang dengan panjang 50-100 meter yang kedua ujungnya diberi pelampung; b). Konstruksi tersebut diikat dengan tali jangkar atau tali pancang dengan panjang tali jangkar 3kali kedalaman perairan; c). Pada tali ris bentang dipasang pelampung berjarak 2-3 meter.
Gambar Konstruksi long line berbingkai

Gambar Konstruksi lajur

3. Metode Rakit Bambu Apung
Metode rakit bambu apung adalah cara membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat dengan permukaan perairan dengan menggunakan tali yang diikatkan pada konstruksi rakit bambu apung.

Konstruksi terdiri dari : a). Bambu : Berumur tua diameter 8-10 cm, lurus dan tidak pecah; b). Tali jangkar : Tali polyethylene (PE) minimal 4 mm; c). Tali ris bentang : Tali polyethylene (PE) 2 mm atau tali raffia panjang minimal 40 cm; d. Jangkar : Beton, besi, batu, karung berisi pasir dengan berat minimal 50 kg /buah atau pancang minimal 2 buah.

Gambar Konstruksi rakit bambu apung ukuran 7m x 8m (tampak atas)

Gambar Konstruksi rakit bambu apung ukuran 7m x 8m (tampak samping)



Download file :  Link1  |  Link2  |  Link3
Pass :  Link1  |  Link2  |  Link3

No comments:

Post a Comment