Tuesday, January 9, 2018

BUDIDAYA KEPITING BAKAU



Budidaya kepiting dapat dikembangkan melalui beberapa jenis usaha, selain Pembenihan, yaitu : (1) Pembesaran dari benih menjadi kepiting ukuran konsumsi; (2) Penggemukan yaitu memelihara kepiting hasil tangkapan dari alam yang beratnya dibawah standar menjadi ukuran konsumsi; (3) Produksi kepiting cangkang lunak yaitu memelihara kepiting  yang sudah berukuran konsumsi tetapi bercangkang keras menjadi bercangkang lunak saat ganti kulit;  (4) Produksi kepiting betina yang mengandung telur (matang gonad).

LOKASI BUDIDAYA KEPITING

Daerah yang cocok untuk lokasi budidaya kepiting  ialah  tambak yang bisa untuk budidaya bandeng dan udang. Tambak yang dasarnya berlumpur lebih cocok untuk kepiting.  Kadar garam airnya yang optimal berkisar 10-25 ppt. Sifat air lainnya yang cocok adalah : suhu 28-33 oC , pH 7,5 -8,5 dan DO lebih dari 5 ppm.

BENIH KEPITING

Selama ini  dihasilkan dari penangkapan . ukurannya sangat bervariasi. Anakan kepiting yang berukuran berat  30-50 gram  dijadikan benih untuk budidaya  unit pembesaran. Kepiting tangkapan yang ukurannya 150-200 gram menjadi benih untuk unit Penggemukan, terdiri dari kepiting jantan dan betina. Kepiting  ukuran itu juga dijadikan benih untuk unit  produksi cangkang lunak dan juga unit produksi kepiting bertelur, (betina saja). Benih kepiting untuk dibesarkan di lokasi lain, diangkut dengan cara yang sama seperti mengangkut kepiting untuk konsumsi. Yaitu diikat capit-capitnya dengan tali, lalu digantungkan terbalik didalam bak atau ember yang diisi air payau. Pedagang biasanya membuat bak untuk penagngkut  itu ukuran garis tengah 50 cm.  Dapat juga dibuat dari fiber glass berbentuk kotak ukuran 50 x 50 cm, dalam 60 cm.  Bak ukuran itu dapat memuat 150-200 ekor kepiting kecil-kecil berat 20-50 gram/ekor. Selama diangkut, kepiting direndam dalam air payau 10-25 ppt. Pengangkutan selama 7-8 jam, mortalitasnya berkisar 0 -40 %.

TEKNIK BUDIDAYA KEPITING

1. Wadah
Wadah untuk memlihara kepiting  pembesaran, penggemukan, kepiting bertelur maupun kepiting cangkang lunak, diberbagai daerah dikembangkan sendiri
oleh para petani dan nelayan tradisional secara sederhana, disesuaikan dengan kemampuan dan lokasi yang memungkinkan.
  • Wadah  penggemukan itu kebanyakan dibuat dari bambu ukuran kotak 2 x 0,5 x 0,2 m. Terbagi menjadi 2 bagian ( lihat gambar). Yang masing-bagian diberi tutup. Ruangan kotak itu disekat-sekat menjadi kotak-kotak kecil masing- masing  30 cm2. cukup untuk diisi dengan 1 ekor kepiting di setiap kotak tersebut.
  • Wadah yang mungkin digunakan juga ialah kotak dari plastic ukuran 60 x 40 x 20 cm.  Kotak ini juga di beri sekat-sekat menjadi 9 ruang masing-masing untuk 1 ekor kepiting.
  •   Kotak dari jaring (Jaring apung) yang dibuat berukuran kecil, 2,5 x 2,5 x 1 m  Bingkai diibagian atas dari papan sedikit agak lebar, sedemikian rupa sehingga papan bingkai itu menjorok kedalam , dapat menghalangi kepiting keluar. Agar tidak hanyut terbawa arus, setiap sudut  diberi jangkar dengan  ikatan tali.
  •  Dapat juga kotak-kotak yang dibuat dengan sekatan pagar bambu di dalam petak tambak, dibuat tanpa caren. Di dalam kotak-itu di bagian dalam pagar, dipasang bambu atau  gedek 0,5 -1 m dibawah permukaan air, dimana kepiting dapat berteduh.
  • Pemagaran  tambak dapat juga dipakai jaring  yang dipasang tegak menggunakan tihang-tihang kayu atau bambu. Pintu air juga dipasang saringan dari kerei bambu, dan tanpa caren dalam pagar itu. Ditengah diberi pelataran terendam air 40-60 cm dimana kepiting mendapatkan makanan alami yang tumbuh disitu.

2. Metode pemeliharaan kepiting
Pemeliharaan kepiting dilakukan dengan 4 macam  tehnik sesuai dengan tujuan jenis produksinya.
  1.  Pembesaran benih yaitu pembesaran kepiting hasil tangkapan yang masih berukuran kecil ( kurang dari 50 gram) dipelihara menjadi ukuran yang layak di konsumsi yaitu ukuran lebih besar dari 200 gram. Pembudidayaan ini dilakukan secara tradisional yang bersifat ekstentif.
  2. Penggemukan kepiting dilakukan  menggunakan wadah berupa kotak dari bambu yang di apungkan di dalam petak tambak. Konstruksi kotak bambu  (system baterai) Setiap kotak kecil diisi seekor kepiting. Dengan system kotak-kotak kecil ini, sangat hemat dalam pemakaian ruang, dimana jumlah yang dipelihara  40 ekor kepiting per- m2. Lama pemeliharaan penggemukan ini hanya 3-4 minggu. Dari benih awal yang sudah berukuran 150-200 gram/ekor.
  3. Produksi kepiting cangkang lunak, Kepiting yang di pelihara sudah berukuran cukup besar yaitu 150-200 gram/ekor, dan lama pemeliharaan 2-3 minggu saja.  Pergantian kulit ini secara alami dirangsang oleh faktor alam yaitu saat air pasang tinggi dari laut masuk. Juga dipengaruhi oleh banyaknya pakan. Karena itu dalam pemeliharaan kepiting harus diberi pakan dalam jumlah cukup, tidak boleh kelaparan.
  4. Produksi kepiting bertelur, Kepiting betina yang dipilih untuk dipelihara  ialah yang sudah cukup ukurannya (dewasa) yaitu 200 gram atau lebih. Tidak ada tanda-tanda berpenyakit. Dan dirangsang bertelur dengan metode ablasi.

PAKAN

Pakan yang diberikan ialah ikan rucah yang harganya murah atau binatang-binatang pengganggu di tambak seperti ular, belut yang dipotong-potong kecil-kecil. Di Negara lain seperti Malaysia dan Philippina , dianjurkan untuk memberi pakan kepiting dengan bahan-bahan buangan dari penyembelihan hewan ( jerohan) ayam, dan ternak lain. Banyaknya ransum 3-5 % berat biomassa kepiting  2-3 kali sehari. Pemberian yang terlalu banyak, pakan akan bersisa dan membusuk dalam tambak sehingga kurang baik akibatnya bagi kepiting. Karena itu petani harus mengamati keadaan mutu air tambak, sehingga bila terjadi hal yang memburuk, dapat dilakukan pergantian air, pada waktu terjadi pasang.


Download file :  Link1  |  Link2  |  Link3
Pass :  Link1  |  Link2  |  Link3

No comments:

Post a Comment