Budidaya kepiting dapat dikembangkan
melalui beberapa jenis usaha, selain Pembenihan, yaitu : (1) Pembesaran dari
benih menjadi kepiting ukuran konsumsi; (2) Penggemukan yaitu memelihara
kepiting hasil tangkapan dari alam yang beratnya dibawah standar menjadi ukuran
konsumsi; (3) Produksi kepiting cangkang lunak yaitu memelihara kepiting yang sudah berukuran konsumsi tetapi
bercangkang keras menjadi bercangkang lunak saat ganti kulit; (4) Produksi kepiting betina yang mengandung
telur (matang gonad).
LOKASI
BUDIDAYA KEPITING
Daerah yang cocok untuk lokasi budidaya
kepiting ialah tambak yang bisa untuk budidaya bandeng dan
udang. Tambak yang dasarnya berlumpur lebih cocok untuk kepiting. Kadar garam airnya yang optimal berkisar
10-25 ppt. Sifat air lainnya yang cocok adalah : suhu 28-33 oC , pH
7,5 -8,5 dan DO lebih dari 5 ppm.
BENIH
KEPITING
Selama ini
dihasilkan dari penangkapan . ukurannya sangat bervariasi. Anakan kepiting
yang berukuran berat 30-50 gram dijadikan benih untuk budidaya unit pembesaran. Kepiting tangkapan yang
ukurannya 150-200 gram menjadi benih untuk unit Penggemukan, terdiri dari
kepiting jantan dan betina. Kepiting
ukuran itu juga dijadikan benih untuk unit produksi cangkang lunak dan juga unit
produksi kepiting bertelur, (betina saja). Benih kepiting untuk dibesarkan di
lokasi lain, diangkut dengan cara yang sama seperti mengangkut kepiting untuk
konsumsi. Yaitu diikat capit-capitnya dengan tali, lalu digantungkan terbalik
didalam bak atau ember yang diisi air payau. Pedagang biasanya membuat bak
untuk penagngkut itu ukuran garis tengah
50 cm. Dapat juga dibuat dari fiber
glass berbentuk kotak ukuran 50 x 50 cm, dalam 60 cm. Bak ukuran itu dapat memuat 150-200 ekor
kepiting kecil-kecil berat 20-50 gram/ekor. Selama diangkut, kepiting direndam
dalam air payau 10-25 ppt. Pengangkutan selama 7-8 jam, mortalitasnya berkisar
0 -40 %.
TEKNIK
BUDIDAYA KEPITING
1. Wadah
Wadah untuk memlihara kepiting pembesaran, penggemukan, kepiting bertelur
maupun kepiting cangkang lunak, diberbagai daerah dikembangkan sendiri
oleh para petani dan nelayan tradisional
secara sederhana, disesuaikan dengan kemampuan dan lokasi yang memungkinkan.
- Wadah penggemukan itu kebanyakan dibuat dari bambu ukuran kotak 2 x 0,5 x 0,2 m. Terbagi menjadi 2 bagian ( lihat gambar). Yang masing-bagian diberi tutup. Ruangan kotak itu disekat-sekat menjadi kotak-kotak kecil masing- masing 30 cm2. cukup untuk diisi dengan 1 ekor kepiting di setiap kotak tersebut.
- Wadah yang mungkin digunakan juga ialah kotak dari plastic ukuran 60 x 40 x 20 cm. Kotak ini juga di beri sekat-sekat menjadi 9 ruang masing-masing untuk 1 ekor kepiting.
- Kotak dari jaring (Jaring apung) yang dibuat berukuran kecil, 2,5 x 2,5 x 1 m Bingkai diibagian atas dari papan sedikit agak lebar, sedemikian rupa sehingga papan bingkai itu menjorok kedalam , dapat menghalangi kepiting keluar. Agar tidak hanyut terbawa arus, setiap sudut diberi jangkar dengan ikatan tali.
- Dapat juga kotak-kotak yang dibuat dengan sekatan pagar bambu di dalam petak tambak, dibuat tanpa caren. Di dalam kotak-itu di bagian dalam pagar, dipasang bambu atau gedek 0,5 -1 m dibawah permukaan air, dimana kepiting dapat berteduh.
- Pemagaran tambak dapat juga dipakai jaring yang dipasang tegak menggunakan tihang-tihang kayu atau bambu. Pintu air juga dipasang saringan dari kerei bambu, dan tanpa caren dalam pagar itu. Ditengah diberi pelataran terendam air 40-60 cm dimana kepiting mendapatkan makanan alami yang tumbuh disitu.
2. Metode
pemeliharaan kepiting
Pemeliharaan kepiting dilakukan dengan 4 macam tehnik sesuai dengan tujuan jenis produksinya.
- Pembesaran benih yaitu pembesaran kepiting hasil tangkapan yang masih berukuran kecil ( kurang dari 50 gram) dipelihara menjadi ukuran yang layak di konsumsi yaitu ukuran lebih besar dari 200 gram. Pembudidayaan ini dilakukan secara tradisional yang bersifat ekstentif.
- Penggemukan kepiting dilakukan menggunakan wadah berupa kotak dari bambu yang di apungkan di dalam petak tambak. Konstruksi kotak bambu (system baterai) Setiap kotak kecil diisi seekor kepiting. Dengan system kotak-kotak kecil ini, sangat hemat dalam pemakaian ruang, dimana jumlah yang dipelihara 40 ekor kepiting per- m2. Lama pemeliharaan penggemukan ini hanya 3-4 minggu. Dari benih awal yang sudah berukuran 150-200 gram/ekor.
- Produksi kepiting cangkang lunak, Kepiting yang di pelihara sudah berukuran cukup besar yaitu 150-200 gram/ekor, dan lama pemeliharaan 2-3 minggu saja. Pergantian kulit ini secara alami dirangsang oleh faktor alam yaitu saat air pasang tinggi dari laut masuk. Juga dipengaruhi oleh banyaknya pakan. Karena itu dalam pemeliharaan kepiting harus diberi pakan dalam jumlah cukup, tidak boleh kelaparan.
- Produksi kepiting bertelur, Kepiting betina yang dipilih untuk dipelihara ialah yang sudah cukup ukurannya (dewasa) yaitu 200 gram atau lebih. Tidak ada tanda-tanda berpenyakit. Dan dirangsang bertelur dengan metode ablasi.
PAKAN
Pakan yang diberikan ialah ikan rucah yang
harganya murah atau binatang-binatang pengganggu di tambak seperti ular, belut
yang dipotong-potong kecil-kecil. Di Negara lain seperti Malaysia dan Philippina
, dianjurkan untuk memberi pakan kepiting dengan bahan-bahan buangan dari
penyembelihan hewan ( jerohan) ayam, dan ternak lain. Banyaknya ransum 3-5 %
berat biomassa kepiting 2-3 kali sehari.
Pemberian yang terlalu banyak, pakan akan bersisa dan membusuk dalam tambak sehingga
kurang baik akibatnya bagi kepiting. Karena itu petani harus mengamati keadaan
mutu air tambak, sehingga bila terjadi hal yang memburuk, dapat dilakukan pergantian air, pada waktu terjadi pasang.
No comments:
Post a Comment