PENDAHULUAN
Ada banyak cara dan metode yang diterapkan
oleh para pembudidaya ikan kakap putih khususnya ditambak diantaranya tentu
saja tujuan akhirnya ingin mencapai keberhasilan dengan tingkat pencapaian yang
sebaik-baiknya dengan menekan cost dan meningkatkan kwalitas yang berujung pada
pencapaian hasil akhir yang memuaskan, selain lokasi tambak juga biasa
digunakan KJA atau keramba jaring apung adapun dengan tujuan sebagai beberapa
pertimbangan diantaranya, ditambak lebih mudah untuk dijangkau, tidak
terpengaruhi oleh cuaca buruk seperti angin ribut dan gelombang karena sifat
ikan kakap putih ini sangat agresif apabila disimpan dalam jaring petakan
keramba jaring apung maka dikhawatirkan akan menimbulkan luka – luka pada ikan
tersebut akibat digoncang oleh gelombang dan arus laut, biasanya apabila sisik
ikan terlepas maka akan menyebabkan infeksi pada permukaan kulit ikan itu
sendiri, pemeliharaan ditambak pun bukan berarti tanpa kendala dan yang paling
penting adalah manajemen dan cara pengelolaan tambak itu sendiri baik secara
tekhnis maupun non tekhnis dari segi tekhnis yang terpenting adalah pengelolaan
kwalitas air tambak dan pakan yang terpenuhi secara kontinyu dan teratur.
KUALITAS
PERAIRAN TAMBAK
·
Biologi : ketersediaan plankton dalam tambak
·
Kimia :
kandungan H2S, NH3, tingkat keasaman (pH)
·
Fisika :
pasang surut, salinitas, kekeruhan air dsb.
Gambar Ikan kakap
putih yang siap ditebar di tambak
CARA
PEMELIHARAAN
Bibit berukuran 0,8 cm terlebih dahulu
dibesarkan diwaring yaitu jaring yang sangat halus, dengan ukuran 2x1m2
dengan padat penebaran 2500 ekor per petakan selama 2 minggu, pakan yang
diberikan berupa pelet yang telah dihaluskan, sampai ukuran 3 cm saya pindahkan
lagi dengan waring yang agak sedikit kasar dengan ukuran jaring 2x1m2
dan padat penebaran 1000 ekor per petakan jaring pakan yang digunakan mulai
dirubah dengan ukuran pelet yang disesuaikan dengan ukuran ikan itu sendiri,
lama pemeliharaan dalam jaring selama 3minggu dan ikan telah mencapai ukuran
8-10 cm dan siap untuk ditebar langsung kedalam petakan tambak dengan padat
penebaran 5ekor/m2, memelihara ikan dalam waring terlebih dahulu
supaya apabila ditebar langsung kedalam petakan tambak dia sudah terbiasa
diberi pakan di satu titik dimana bekas jaring pendederan ditempatkan sehingga
apabila kita memberikan pakan pada waktunya ikan sudah menunggu dipermukaan air
,pemberian pakan biasanya dengan memberikan pakan 2x dalam 1 hari berupa pelet
ataupun ikan rucah yang telah dipotong – potong, lama pemeliharaan sampai ikan
siap untuk dipanen selama 5 bulan dari pertama tebar dengan ukuran benih 0,8cm.
PAKAN
DAN PEMBERIAN PAKAN
Ikan rucah, atau pakan buatan yang bergizi
tinggi. Ikan rucah bisa diperoleh dari hasil tangkapan gombang. Ikan rucah bisa
diramu dengan bahan pengikat (tepung sagu). ditambah dengan vitamin, mineral
dan protein tambahan, untuk menghasilkan pelet ikan. Pemberian pakan harus
memperhatikan keadaan cuaca. waktu dan ukuran ikan. Ikan berukuran 50 gram,
diberikan 10% dari berat total ikan dalam karamba per hari. Ikan berukuran
100-300 gram cukup diberi sebanyak 5% dari berat total per hari. Berukuan di
tas 300 gram, diberi 3% per hari dari berat total ikan dalam karamba. Ikan rucah
akan diperoleh nilai tukar pakan 5-71. Artinya untuk menghasilkan berat kakap 1
kg diperlukan ikan rucah sebanyak 5-7 kg.
No comments:
Post a Comment