Tuesday, May 15, 2018

PEMBESARAN KAKAP PUTIH DI KERAMBA JARING APUNG


PENDAHULUAN

Karamba adalah wadah  sebagai tempat pembesaran ikan yang biasanya diletakan di badan air (perairan). Secara umum karamba lebih mudah mengurusnya Produksi per satuan luas luas lebih tinggi karamba jaring apung. Bagi nelayan lebih dekat hubungannya dibanding dengan kolam, karena asal muasal karamba adalah melakukan hasil tangkapan yang kemudian berubah ukuran atau tumbuh. Karamba menjadi populer setelah ikan-ikan tawar dan laut dapat dibudidayakan.

PEMILIHAN LOKASI

Sebelum kegiatanbudidaya terlebih dahulu diadakan pemilihan lokasi. Pemilihan lokasi yang tepat akan menentukan keberasilan usaha budidaya ikan kakap putih. Secara umum lokasi yang baik untuk kepentingan budidaya adalah daerah teluk, lagoon dan pantai yang terletak diantara dua pulau. Persyaratan fisik lain seperti: Perairan terlidung bebas pencemaran, kedalam 5 – 7 meter, salinitas 27 – 32 ppt, osigen terlarut 7 – 8 ppm dan
tersediaanya sumber tenaga kerja.

SARANA DAN ALAT BUDIDAYA

1.      Jaring : Jaring terbuat dari bahan:
·         Bahan: Jaring PE 210 D/18 dengan ukuran lebar mata 1 ~ 1,25‖, guna untuk menjaga jangan sampai ada ikan peliharaan yang lolos keluar.
·         Ukuran: 3 m x 3 m x 3 m
·         1 Unit Pembesaran: 6 jaring (4 terpasang dan 2 jaring cadangan)

2.      Kerangka/Rakit: Kerangkan berfungsi sebagai tempat peletakan kurungan.
·         Bahan: Bambu atau kayu
·         Ukuran: 8 m x 8 m

3.      Pelampung: Pelampung berpfungsi untuk mengapungkan seluruh sarana budidaya atau barang lain yang diperlukan untuk kepentingan pengelolaan
·         Jenis: Drum (Volume 120 liter)
·         Jumlah: 9 buah.

Gambar Unit keramba dengan rangka dan pemasangan jaring

Gambar Keramba tipe bujursangkar atau persegi empat

4.      Jangkar: Agar seluruh sarana budidaya tidak bergeser dari tempatnya akibat pengaruh angin, gelombang digunakan jangkar.

5.      Peralatan pendukung lainya.
·         Jenis yang dipakai: Besi atau beton (40 kg).
·         Jumlah : 4 buah
·         Panjang tali : Minimal 1,5 kali ke dalam air
·         Ukuran benih yang akan Dipelihara: 50-75 gram/ekor
·         Pakan yang digunakan: ikan rucah
·         Perahu : Jukung
·         Peralatan lain : ember,serok ikan, keranjang, gunting dll

Gambar Cara mengikat pelampung di rakit

 
PEMBUATAN RAKIT TERAPUNG DAN RAKIT

Pembuatan rakit ini dilakukan di perairan pantai agar mudah dalam pembuatan dan pemindahan ke lokasi budidaya. Rakit dapat dibuat dari bambu atau kayu. Penggunaan bahan dari kayu akan lebih tahan lama dan biasanya digunakan untuk skala yang lebih besar. Rakit ini terdiri dari beberapa unit dan dilengkapi dengan lantai dan rumah jaga.

Ukuran keramba sebaiknya 3x3x3 meter. Bahan yang digunakan adalah jarring poilietelin No.380 D/9 dan 380 D/13 berukuran mata jaring (mesh size) 1 inci dan 2 inci. Untuk membuat sebuah keramba dengan ukuran tertentu, ukuran pemotongan ditambah 30% dari ukuran yang dikehendaki. Untuk panjang jaring 3 meter ditambah 30% (110 m2), maka panjang pemotongan jaring 410 meter.

Keramba yang sudah siap, segera dipasang pada rakit dengan mengikatkan sudutsudut keramba ke sudut-sudut bingkai rakit. Disetiap sudut keramba dipasang pemberat dan tali pemberat. Untuk pemberat, dapat digunakan timah atau adukan semen + pasir dengan bobot 3 - 4 kg per buah, sedang untuk tali pemberat, digunakan tali berdiameter 1 cm dengan panjang 4 m. Cara memasang pemberat : tali pemberat diikatkan pada pemberat, ujung yang lain diikatkan sementara pada bingkai di sudut-sudut keramba. Ujung tali diikat pemberat dibelitkan pada sudut bawah keramba. Pemberat diturunkan ke perairan sampai
keramba menjadi tegang, kemudian tali pemberat ditarik ke atas, 10 cm dan ujung tali pemberat diikat kembali pada bingkai rakit di sudut keramba dengan demikian yang tegang adalah tali pemberat, bukan keramba.

BENIH DAN PADAT TEBAR

Benih Kakap Putih dapat diperoleh dari alam atau dari panti benih. Ukuran panjang 2-3 an (30-40 hari) atau ukuran besar 25-30 gram/ekor. Benih berenang cepat/gesit sisik mengkilat tergolong benih yang baik dan sehat. Kepadatan optimal untuk benih berukuran 25-30 gram/ekor adalah 100 ekor/m3. Sedangkan benih berukuran 100-150 gram/ekor. padat tebarnya adalah 40-50 ekor/m3 KJA.

KEGIATAN PENDEDERAN

Pendederan dilakukan setelah benih berumur 30 hari (D-30) dari saat penetasan. Waktu penebaran benih adalah pagi hari atau sore hari. Padat penebaran antara 80-100 ekor/m3 volume air. Pakan diberi berupa cacahan daging segar halus dengan dosis 100% per hari dari total berat badan selama bulan pertama. dan pada bulan kedua dosisnya diturunkan menjadi 75% per hari. Masa pememliharaan pendederan selama 1 - 2 bulan, benih sudah akan mencapai ukuran gelondong. Pemeliharaan selama satu bulan ukuran panjang 2,5 - 3,5 cm, sedangkan pemeliharaan selama 2 bulan 7,5 - 10 cm. Jaring/hapa yang memiliki lubang (mata jaring) kecil. Dengan ukuran kurungan pendederan adalah 2x2x2 m3 atau 3x3x3 m3.

KEGIATAN PEMBESARAN

Setelah benih berukuran 7,5-10cm, langkah pemeliharaan selanjutnya adalah pemindahan benih ke dalam kurungan pembesaran. Konstruksi kurungan pembesaran yaitu 4x4x3 m3 atau 5x5x3 m3. Bahan kurungan (jaring) dari P€ (polythilene = eks jaring trawl) dengan mesh size 3/4 inchi (D.12 - 16) untuk pembesaran tahap I. dan untuk tahap II dengan mesh size 1.25 inchi (D.I8). Padat penebaran untuk tahap I. yakni bulan I dan II, pada kurungan pembesaran adalah 30-35 ekor gelondong/m3; dan untuk tahap II, yakni bulan III-V kepadatannya diturunkan menjadi 25-30 ekor gelondong/m3. Usaha pembesaran di perairan atau laut diperlukan waktu sekitar 4-5 bulan. Untuk ukuran konsumsi waktu pemeliharaannya ditambah beberapa bulan dan padat penebarannya diturunkan menjadi 15 - 20 ekor/m3.Untuk mernacu pertumbuhan. perlu diberi tambahan pakan cacahan daging ikan rucah segar dengan dosis 5-10% per hari dari total berat badan ikan.

PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN

Ikan rucah, atau pakan buatan yang bergizi tinggi. Ikan rucah bisa diperoleh dari hasil tangkapan gombang. Ikan rucah bisa diramu dengan bahan pengikat (tepung sagu). ditambah dengan vitamin, mineral dan protein tambahan, untuk menghasilkan pelet ikan. Pemberian pakan harus memperhatikan keadaan cuaca. waktu dan ukuran ikan. Ikan berukuran 50 gram, diberikan 10% dari berat total ikan dalam karamba per hari. Ikan berukuran 100-300 gram cukup diberi sebanyak 5% dari berat total per hari. Berukuan di tas 300 gram, diberi 3% per hari dari berat total ikan dalam karamba. Ikan rucah akan diperoleh nilai tukar pakan 5-71. Artinya untuk menghasilkan berat kakap 1 kg diperlukan ikan rucah sebanyak 5-7 kg.

No comments:

Post a Comment