Monday, May 7, 2018

PEMBESARAN BANDENG



PEMILIHAN LOKASI

Pemilihan lokasi merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan suatu tambak.  Kesalahan dalam menentukan lokasi tambak akan mengakibatkan kerugian tidak hanya biaya dan tenaga tetapi juga kerugian waktu.  Contoh kasus akibat kesalahan pemilihan lokasi, yaitu tidak berproduksinya suatu tambak setelah dibangun karena tidak dapat diairi, sulit mendapatkan sarana produksi atau sulit mendapatkan tenaga kerja.

Pemilihan lokasi untuk pembesaran bandeng haruslah memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu :

Segi sosial ekonomi : 1).  Dekat dengan jalan umum, dimaksudkan untuk memudahkan dalam transportasinya sehinga dapat menghemat ongkos produksi; 2).  Dekat dengan rumah, agar mudah dalam pengawasannya; 3).  Daerah pengembangan budidaya ikan, bertujuan untuk memudahkan dalam memasarkan hasil; 4).  Keamanan terjamin, bebas dari gangguan baik gangguan dari manusia jahil atau gangguan dari hewan-hewan pengganggu; 5).  Perkembangan kota dan industri, lokasi pertambakan tidak terkena daerah pemekaran kota dan bebas dari limbah industri; 6).  Mudah mendapatkan tenaga kerja, tenaga haruslah terampil dalam mengurus ikan dan diharapakan yang menguasai teknik perikanan.

Segi Teknik : 1).Sumber air dalam kegiatan pembesaran ini  harus jelas karena sumber air menjadi bagian yang vital. Penggunaan petak tandon dalam kegiatan pembesaran ini sangat diperlukan sebagai wadah penyuplaian air hujan; 2). Benih bandeng dalam setiap pertumbuhannya mempunyai ukuran yang berbeda.  Hal inilah yang membuat para pengumpul/pedagang memberi nama pada setaip ukuran benih untuk mempermudah penjualannya ke konsumen. Dan merupakan nener yang sehat dan mempunyai kiteria a). Mempunyai kebiasaan berenang bergerombol menuju satu arah mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya, b). Memiliki daya renang yang lebih lincah/agresif, dan c). Cepat mengadakan reaksi apabila ada kegiatan pada wadah pengangkutannya; 3) Persiapan pembesaran.

PEMBAGIAN PETAK TAMBAK

Petak pendederan (nursery pond) : Luas petakan untuk pendederan adalah 600 m dengan bentuk segi panjang dan berdinding beton.  Petak ini berfungsi untuk membesarkan atau merawat nener selama 30 hari.  Pemeliharaan selama di petak pendederan, nener mendapatkan makanan dari klekap yang tumbuh dipetak tersebut dan salah satu proses penumbuhan pakan alami yang sangat vital adalah pengeringan.  Pengeringan tanah merupakan kunci keberhasilan dalam penumbuhan pakan alami atau klekap, apabila tanah sudah terlihat retak-retak atau saat kita berjalan di atas tanah tersebut, tanah akan turun 2 cm maka pengeringan sudah dianggap cukup.  Selanjutnya adalah pengisian air secara bertahap dengan kedalaman air 10 cm yang dilanjutkan pemupukan dengan menggunakan pupuk anorganik, yaitu : urea sebanyak 0,5 g/m2 dan NPK 20g/m2. Setelah pertumbuhan klekap dianggap cukup pengisian air berikutnya dinaikkan menjadi 40 cm.  Padat penebaran nener pada petak pendederan ini, yaitu 50 ekor/m2. Selama waktu pemeliharaan 30 hari, nener telah tumbuh dan panjangnya mencapai ± 5 – 8 cm, berat 1,85 g/ekor dan siap ditebarkan ke dalam petak penggelondongan (buyaran).

Gambar Petak Pendederan (nursery pond)

Petak penggelondongan (transition/fingerling pond) : Berbeda dengan petak pendederan maka petak penggelondongan ini lebih luas dan lebih dalam.  Luas petak yang digunakan yaitu 1.000 m2 dengan ketingian air 70 cm. Petak penggelondongan ini, fungsinya adalah sebagai tempat membesarkan nener hasil dari petak pendederan sampai tumbuh menjadi gelondongan dengan ukuran 16 cm yang dicapai selama waktu pemeliharaan 30 hari.  Padat penebaran nener pada petak ini lebih kecil dari petak pendederan, yaitu 5 ekor/ m2.  Nener pun mulai diberikan pakan buatan yang sesuai dengan bukaan mulutnya, adapun pakan yang digunakan untuk nener dalam penggelondongan ini adalah  dengan ukuran diameter pellet 3,3 mm. Proses pemindahan gelondongan dilakukan dengan cara menjaring ikan ke salah satu sudut kolam menggunakan waring, kemudian gelondongan muda ini dimasukkan ke dalam hapa lalu dihitung jumlahnya.  Selanjutnya di lakukan pengangkutan dengan menggunakan kantong plastik yang telah diisi air.  Tahap berikutnya adalah penebaran gelondongan ke dalam petak pembesaran (rearing pond) melalui proses aklimatisasi.

Gambar Penjaringan nener

Gambar Penghitungan jumlah

Gambar Petak penggelondongan (fingerling pond)

Petak pembesaran (rearing pond) : Luas petakan yang digunakan 2.000 m2 sehingga jumlah gelondongan yang tebar sebanyak 10.000 ekor. Bentuk empat persegi panjang merupakan bentuk ideal karena memudahkan pada saat menggerakkan alat panen. Petak pembesaran ini fungsinya hampir sama dengan fungsi petak penggelondongan dan  petak pembesaran merupakan tempat terakhir pemeliharaan ikan untuk menjadi ukuran konsumsi.  Pakan yang diberikan berupa pakan buatan sama seperti pakan yang digunakan  pada nener di petak penggelondongan.

PERSIAPAN TAMBAK

Persiapan tambak : Persiapan tambak dilakukan untuk membuang sisa bahan beracun dan bibit penyakit. Kegiatan selama proses persiapan tambak ini antara lain, yaitu : pengeringan atau pengurasan tambak, perbaikan pematang, pengapuran dan pemupukan serta pengisian air yang dilakukan secara bertahap. Air diisi secara bertahap dengan tujuan agar kotoran yang terbawa masuk ke dalam tambak bisa diendapkan terlebih dahulu dan untuk menstabilkan suhu air di dalam tambak.  Sehingga saat nener dimasukkan suhu air tambak sudah stabil. Waktu yang biasanya dibutuhkan dalam mempersiapkan tambak yaitu selama kurang lebih 14 hari.

Gambar Pengeringan lahan
Gambar Perbaikan current

PENEBARAN

Penebaran gelondongan dilakukan pada pagi hari saat suhu masih rendah untuk menghindari agar ikan tidak mengalami stress dan dapat menekan tingkat mortalitas. Suhu air tambak pada saat penebaran adalah 27 0C dengan nilai pH 6,8 dan salinitasnya 10 ppt. Hal yang harus diperhatikan sebelum penebaran adalah kesehatan dan vitalitasnya.  Penebaran gelondongan ini melalui proses aklimatisasi yang meliputi suhu, salinitas dan pH. Ukuran gelondongan pada saat ditebar yaitu 40 g/ekor dan panjangnya 16 cm dengan jumlah penebaran 10.000 ekor.  Aklimatisasi suhu dilakukan dengan cara mengapungkan kantong plastik dipermukaan air selama kurang lebih 15 menit atau sampai permukaan dalam plastik mengembun, sedangkan aklimatisasi terhadap peubah lingkungan dilakukan dengan memasukkan air sedikit demi sedikit sampai ikan keluar dari kantong plastik dengan sendirinya. Padat tebar gelondongan pada petak pembesaran ini adalah 5 ekor/m2.



Gambar Penebaran benih

PAKAN

Pemberian pakan haruslah dapat dikonsumsi ikan secara utuh sehingga pakan tidak ada yang terbuang.  Berikut ini akan diuraikan mengenai pakan yang diberikan selama pemeliharaan pembesaran bandeng, yaitu : 1).        Suplemen yang digunakan selama pemeliharaan yaitu suplemen yang mengandung mikrobia pencernaan, herba obat terpilih, nutrisi esensial, vitamin, dan mineral yang berfungsi dalam mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ikan.  Dosis pemberian suplemen untuk 1 kg pakan sebanyak  20 ml dan diberikan pada saat pemberian pakan terbanyak, yaitu pada siang hari. Penggunaan suplemen ini sangat disarankan pada kolam/tambak dengan kepadatan tinggi; 2).   Pakan buatan diberikan jenis pakan pellet terapung.  Ukuran diameter pelletnya 3,3 mm dengan komposisi nutrisi protein 19 – 22 %,  kadar air (max) 10 %,  lemak (min) 5 %,  serat kasar (max) 8 % dan kadar abu (max) 15 % bentuk pellet yang mudah hancur, tidak cepat tenggelam, mempunyai aroma yang merangsang nafsu makan dan tidak berbau tengik; 3). Frekuensi pakan diberikan sebanyak 5 % pada 2 minggu pertama sedangkan untuk 6 minggu berikutnya pakan yang diberikan sebanyak 3 % dari biomassa ikan, penentuan jumlah pakan ini juga selalu diikuti dengan monitoring biomassa ikan setiap satu minggu sekali dan diberikan tiga kali dalam sehari, yaitu pagi hari pukul 08.00, siang pukul 12.00 dan sore pukul 16.00.

PANEN

Secara umum pemanenan ikan hasil pembesaran sama seperti pemanenan lainnya yang dilakukan setelah bobot ikan memenuhi permintaan pasar. Panen dapat dilakukan secara selektif maupun total. Pemanenan selektif artinya, pemanenan hanya dilakukan untuk individu ikan yang telah mencapai bobot sesuai dengan permintaan pasar.  Caranya tambak dikeringkan terlebih dahulu kemudian untuk menangkap ikan digunakan jaring arad dan jaring insang.  Panen selektif juga dimaksudkan agar ikan yang masih kecil dapat dipelihara kembali dan kesempatannya untuk tumbuh lebih cepat karena pesaingnya berkurang.

Gambar Pemanenan dengan jaring arad

Gambar Penimbangan hasil panen


No comments:

Post a Comment