PEMILIHAN LOKASI
Pemilihan lokasi merupakan hal yang paling
vital dalam pembuatan suatu tambak.
Kesalahan dalam menentukan lokasi tambak akan mengakibatkan kerugian tidak
hanya biaya dan tenaga tetapi juga kerugian waktu. Contoh kasus akibat kesalahan pemilihan
lokasi, yaitu tidak berproduksinya suatu tambak setelah dibangun karena tidak
dapat diairi, sulit mendapatkan sarana produksi atau sulit mendapatkan tenaga
kerja.
Pemilihan lokasi untuk pembesaran bandeng
haruslah memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu :
Segi
sosial ekonomi : 1). Dekat dengan jalan umum, dimaksudkan untuk
memudahkan dalam transportasinya sehinga dapat menghemat ongkos produksi; 2). Dekat dengan rumah, agar mudah dalam
pengawasannya; 3). Daerah pengembangan
budidaya ikan, bertujuan untuk memudahkan dalam memasarkan hasil; 4). Keamanan terjamin, bebas dari gangguan baik
gangguan dari manusia jahil atau gangguan dari hewan-hewan pengganggu; 5). Perkembangan kota dan industri, lokasi
pertambakan tidak terkena daerah pemekaran kota dan bebas dari limbah industri;
6). Mudah mendapatkan tenaga kerja,
tenaga haruslah terampil dalam mengurus ikan dan diharapakan yang menguasai
teknik perikanan.
Segi
Teknik :
1).Sumber air dalam kegiatan pembesaran ini
harus jelas karena sumber air menjadi bagian yang vital. Penggunaan
petak tandon dalam kegiatan pembesaran ini sangat diperlukan sebagai wadah
penyuplaian air hujan; 2). Benih bandeng dalam setiap pertumbuhannya mempunyai
ukuran yang berbeda. Hal inilah yang
membuat para pengumpul/pedagang memberi nama pada setaip ukuran benih untuk
mempermudah penjualannya ke konsumen. Dan merupakan nener yang sehat dan
mempunyai kiteria a). Mempunyai kebiasaan berenang bergerombol menuju satu arah
mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya, b). Memiliki daya renang yang lebih
lincah/agresif, dan c). Cepat mengadakan reaksi apabila ada kegiatan pada wadah
pengangkutannya; 3) Persiapan pembesaran.
PEMBAGIAN
PETAK TAMBAK
Petak
pendederan (nursery pond) : Luas petakan untuk pendederan adalah 600 m dengan
bentuk segi panjang dan berdinding beton.
Petak ini berfungsi untuk membesarkan atau merawat nener selama 30
hari. Pemeliharaan selama di petak pendederan,
nener mendapatkan makanan dari klekap yang tumbuh dipetak tersebut dan salah
satu proses penumbuhan pakan alami yang sangat vital adalah pengeringan. Pengeringan tanah merupakan kunci
keberhasilan dalam penumbuhan pakan alami atau klekap, apabila tanah sudah
terlihat retak-retak atau saat kita berjalan di atas tanah tersebut, tanah akan
turun 2 cm maka pengeringan sudah dianggap cukup. Selanjutnya adalah pengisian air secara bertahap
dengan kedalaman air 10 cm yang dilanjutkan pemupukan dengan menggunakan pupuk
anorganik, yaitu : urea sebanyak 0,5 g/m2 dan NPK 20g/m2.
Setelah pertumbuhan klekap dianggap cukup pengisian air berikutnya dinaikkan
menjadi 40 cm. Padat penebaran nener
pada petak pendederan ini, yaitu 50 ekor/m2. Selama waktu
pemeliharaan 30 hari, nener telah tumbuh dan panjangnya mencapai ± 5 – 8 cm,
berat 1,85 g/ekor dan siap ditebarkan ke dalam petak penggelondongan (buyaran).
Gambar Petak
Pendederan (nursery pond)
Petak
penggelondongan (transition/fingerling pond) : Berbeda dengan
petak pendederan maka petak penggelondongan ini lebih luas dan lebih
dalam. Luas petak yang digunakan yaitu
1.000 m2 dengan ketingian air 70 cm. Petak penggelondongan ini,
fungsinya adalah sebagai tempat membesarkan nener hasil dari petak pendederan
sampai tumbuh menjadi gelondongan dengan ukuran 16 cm yang dicapai selama waktu
pemeliharaan 30 hari. Padat penebaran
nener pada petak ini lebih kecil dari petak pendederan, yaitu 5 ekor/ m2. Nener pun mulai diberikan pakan buatan yang
sesuai dengan bukaan mulutnya, adapun pakan yang digunakan untuk nener dalam
penggelondongan ini adalah dengan ukuran
diameter pellet 3,3 mm. Proses pemindahan gelondongan dilakukan dengan cara
menjaring ikan ke salah satu sudut kolam menggunakan waring, kemudian
gelondongan muda ini dimasukkan ke dalam hapa lalu dihitung jumlahnya. Selanjutnya di lakukan pengangkutan dengan
menggunakan kantong plastik yang telah diisi air. Tahap berikutnya adalah penebaran gelondongan
ke dalam petak pembesaran (rearing pond) melalui proses aklimatisasi.
Gambar Penjaringan
nener
Gambar Penghitungan
jumlah
Gambar Petak
penggelondongan (fingerling pond)
Petak
pembesaran (rearing pond) : Luas petakan yang digunakan 2.000 m2 sehingga
jumlah gelondongan yang tebar sebanyak 10.000 ekor. Bentuk empat persegi
panjang merupakan bentuk ideal karena memudahkan pada saat menggerakkan alat
panen. Petak pembesaran ini fungsinya hampir sama dengan fungsi petak
penggelondongan dan petak pembesaran
merupakan tempat terakhir pemeliharaan ikan untuk menjadi ukuran konsumsi. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan sama
seperti pakan yang digunakan pada nener
di petak penggelondongan.
PERSIAPAN
TAMBAK
Persiapan
tambak :
Persiapan tambak dilakukan untuk membuang sisa bahan beracun dan bibit
penyakit. Kegiatan selama proses persiapan tambak ini antara lain, yaitu :
pengeringan atau pengurasan tambak, perbaikan pematang, pengapuran dan
pemupukan serta pengisian air yang dilakukan secara bertahap. Air diisi secara
bertahap dengan tujuan agar kotoran yang terbawa masuk ke dalam tambak bisa
diendapkan terlebih dahulu dan untuk menstabilkan suhu air di dalam
tambak. Sehingga saat nener dimasukkan
suhu air tambak sudah stabil. Waktu yang biasanya dibutuhkan dalam
mempersiapkan tambak yaitu selama kurang lebih 14 hari.
Gambar Pengeringan
lahan
Gambar Perbaikan
current
PENEBARAN
Penebaran gelondongan dilakukan pada pagi
hari saat suhu masih rendah untuk menghindari agar ikan tidak mengalami stress
dan dapat menekan tingkat mortalitas. Suhu air tambak pada saat penebaran
adalah 27 0C dengan nilai pH 6,8 dan salinitasnya 10 ppt. Hal yang
harus diperhatikan sebelum penebaran adalah kesehatan dan vitalitasnya. Penebaran gelondongan ini melalui proses
aklimatisasi yang meliputi suhu, salinitas dan pH. Ukuran gelondongan pada saat
ditebar yaitu 40 g/ekor dan panjangnya 16 cm dengan jumlah penebaran 10.000
ekor. Aklimatisasi suhu dilakukan dengan
cara mengapungkan kantong plastik dipermukaan air selama kurang lebih 15 menit
atau sampai permukaan dalam plastik mengembun, sedangkan aklimatisasi terhadap
peubah lingkungan dilakukan dengan memasukkan air sedikit demi sedikit sampai
ikan keluar dari kantong plastik dengan sendirinya. Padat tebar
gelondongan pada petak pembesaran ini adalah 5 ekor/m2.
Gambar Penebaran
benih
PAKAN
Pemberian pakan haruslah dapat dikonsumsi
ikan secara utuh sehingga pakan tidak ada yang terbuang. Berikut ini akan diuraikan mengenai pakan
yang diberikan selama pemeliharaan pembesaran bandeng, yaitu : 1). Suplemen yang digunakan selama
pemeliharaan yaitu suplemen yang mengandung mikrobia pencernaan, herba obat
terpilih, nutrisi esensial, vitamin, dan mineral yang berfungsi dalam
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Dosis pemberian suplemen untuk 1 kg pakan sebanyak 20 ml dan diberikan pada saat pemberian pakan
terbanyak, yaitu pada siang hari. Penggunaan suplemen ini sangat disarankan
pada kolam/tambak dengan kepadatan tinggi; 2). Pakan buatan diberikan jenis pakan pellet
terapung. Ukuran diameter pelletnya 3,3
mm dengan komposisi nutrisi protein 19 – 22 %,
kadar air (max) 10 %, lemak (min)
5 %, serat kasar (max) 8 % dan kadar abu
(max) 15 % bentuk pellet yang mudah hancur, tidak cepat tenggelam, mempunyai
aroma yang merangsang nafsu makan dan tidak berbau tengik; 3). Frekuensi pakan
diberikan sebanyak 5 % pada 2 minggu pertama sedangkan untuk 6 minggu
berikutnya pakan yang diberikan sebanyak 3 % dari biomassa ikan, penentuan
jumlah pakan ini juga selalu diikuti dengan monitoring biomassa ikan setiap
satu minggu sekali dan diberikan tiga kali dalam sehari, yaitu pagi hari pukul
08.00, siang pukul 12.00 dan sore pukul 16.00.
PANEN
Secara umum pemanenan ikan hasil
pembesaran sama seperti pemanenan lainnya yang dilakukan setelah bobot ikan
memenuhi permintaan pasar. Panen dapat dilakukan secara selektif maupun total.
Pemanenan selektif artinya, pemanenan hanya dilakukan untuk individu ikan yang
telah mencapai bobot sesuai dengan permintaan pasar. Caranya tambak dikeringkan terlebih dahulu
kemudian untuk menangkap ikan digunakan jaring arad dan jaring insang. Panen selektif juga dimaksudkan agar ikan
yang masih kecil dapat dipelihara kembali dan kesempatannya untuk tumbuh lebih
cepat karena pesaingnya berkurang.
Gambar Pemanenan
dengan jaring arad
Gambar Penimbangan
hasil panen
No comments:
Post a Comment